Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tak Mau Lagi Bergantung pada Amerika Serikat, 3 Negara Ini Kolaborasi Buat . . . .

Tak Mau Lagi Bergantung pada Amerika Serikat, 3 Negara Ini Kolaborasi Buat . . . . Kredit Foto: Getty Images
Warta Ekonomi, Surakarta -

Anggota blok perdagangan BRICS, yakni Rusia, India, dan China berencana menghubungkan sistem pengiriman keuangan mereka guna berhenti memakai jaringan transfer uang internasional, SWIFT. ketiga negara itu juga akan menciptakan platform baru.

Nantinya, sistem pengiriman keuangan Rusia (SPFS) akan dihubungkan dengan sistem pembayaran antarbank lintas batas milik China (CIPS). Sementara itu, India berencana menggabungkan platform Bank Sentral Rusia dengan layanan domestik yang sedang dikembangkan. 

"Sistem baru ini diharap dapat berfungsi sebagai model gerbang pembayaran transkode, sesuai dengan sistem keuangan tertentu," kata perwakilan ketiga negara, dikutip dari RT Business, Selasa (29/10/2019).

Baca Juga: Rusia Siap Bawa Pasukan . . . ke Amerika

Baca Juga: McKinsey: Separuh Bank di Dunia Terlalu Lemah untuk Bertahan

Rusia memulai pengembangan SPFS pada 2014, di tengah ancaman Amerika Serikat untuk memutus hubungannya dengan lembaga keuangan SWIFT. Transaksi pertama pada jaringan SWIFT yang melibatkan perusahaan bukan bank dilakukan pada Desember 2017.

"Kami memiliki kesempatan menghubungkan bank asing dan badan hukum asing ke SPFS. Saat ini, ada 400 pengguna berpartisipasi dalam sistem dan kontrak dengan 8 bank asing dan 34 badan hukum juga sudah dilakukan," kata Direktur Sistem Pembayaran Nasional Bank Rusia, Alla Bakina.

Bakina menjelaskan, transaksi dalam sistem sudah bertumbuh dan telah menyumbang sekitar 15% dari seluruh transaksi bank sentral itu, meningkat dari 10-11% pada tahun lalu.

Negara Uni Ekonomi Eurasia juga berkolaborasi dengan Bank Rusia mengenai potensi integrasi dengan SPFS. Iran, yang secara resmi bergabung dengan zona perdagangan yang dipimpin oleh Rusia (EAEU) juga berupaya mencari sistem alternatif di luar SWIFT. 

Tahun lalu, SWIFT menghapus sejumlah bank Iran dari sistem pengiriman uangnya. Swift berbasis di Belgia, tapi dewan direksinya berasal dari eksekutif bank Amerika Serikat (AS) dan hukum federal AS. Hal itu berpotensi membuat Pemerintah AS dapat bertindak semena-mena terhadap bank dan regulator global.

Membuang opsi menggunakan SWIFT, Rusia dan Iran akan menggunakan sistem pengiriman keuangan yang dikembangan secara mandiri untuk kebutuhan perdagangan.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: