Semangat kolaborasi 200 Zona Layanan, selain dalam intervensi problematika kemiskinan, juga menguatkan lembaga lain untuk bertumbuh membantu sesama. Setelah mengantongi sejumlah prasyarat seperti portofolio fundrising, tata kelola keuangan, penyaluran dalam bentuk program, bersedia menerapkan value-value Dompet Dhuafa, lembaga atau organisasi tersebut dapat bergabung dalam zona layanan.
Baca Juga: Tani Fund Perluas Kerja Sama dengan Dompet Dhuafa
Menurut Nasyith, dalam hal ini, Dompet Dhuafa hanya akan mengontrol aspek produk saja. Sementara, pendekatan strategisnya menjadi wewenang masing-masing lembaga yang bergabung. Namun, untuk lembaga yang belum memiliki sistem, sangat memungkinkan untuk mengadopsi apa yang ada di Dompet Dhuafa. "Sehingga dengan cepat dapat memiliki pola tersistem dalam mengelola penghimpunan dan program pemberdayaan," tambah Nasyith.
Setalah hadirnya 200 Zona Layanan baru, Dompet Dhuafa berharap bahwa mekanisme perluasan dapat berlangsung secara periodik setiap tahun. Dalam konteks ini, Dompet Dhuafa tidak hanya membawa semangat besar value untuk tumbuh besar, tetapi juga semangat membesarkan lembaga lain. Dengan begitu, mandat-mandat yang diemban Dompet Dhuafa dapat turut diselesaikan oleh banyak pihak.
Adanya perluasan 200 Zona Layanan ini diharapkan Dompet Dhuafa membawa dampak signifikan. Bergabungnya banyak lembaga dalam jaringan kerja sama dapat membuat perencanaan desain tema atau isu yang akan diintervensi dapat dimulai lebih awal. Hasilnya juga menjadi lebih signifikan terselesaikan dan resource-nya lebih banyak.
"Jadi, dengan kolaborasi tersebut, kami optimis dapat meningkatkan capaian penghimpunan maupun perluasan program layanan kepada masyarakat di atas 50 persen,” tutup Nasyith.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Agus Aryanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: