Kemudian, ia membandingkan pertumbuhan ekonomi di era Jokowi dan Presiden Megawati Soekarnoputri. Ia menegaskan jika ekonomi di era Jokowi tidak pernah bisa melewati angka pertumbuhan ekonomi tahun 2014 di era Megawati.
"Padahal infrastruktur dibangun di mana-mana, tapi dengan utang negara yang terus meningkat," sindirnya.
Lebih lanjut, ia memaparkan pertumbuhan ekonomi di era Megawati. Pertumbuhan ekonomi tahun 2004 sebesar 5,13 persen dan pertumbuhan PDB terjadi di hampir semua sektor ekonomi kecuali sektor pertambangan dan penggalian.
Pertumbuhan tertinggi dihasilkan oleh sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 12,70 persen, diikuti oleh sektor bangunan sebesar 8,17 persen, dan sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan 7,72 persen.
Sambungnya, Jokowi pemimpin yang gagal. Pasalnya, dia menaikkan iuran BPJS dan pajak.
"Kalau di negara maju atau negara yang masuk G20, menaikkan pajak, premi security social (BPJS) merupakan presiden atau pemimpin negara yang dianggap gagal," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil