Dua Pimpinan Lebanon Bertemu, Kabinet Baru Belum Terbentuk
Pelaksana Perdana Menteri (PM) Lebanon Saad al-Hariri bertemu Presiden Michel Aoun tanpa mengumumkan kemajuan dalam pembentukan pemerintahan baru. Lebanon kini terlilit krisis politik dan ekonomi terburuk sejak perang sipil 1975-1990.
Lebanon mengalami krisis politik sejak 17 Oktober saat gelombang unjuk rasa muncul mengecam elit politik. Unjuk rasa itu memaksa Hariri mundur dari jabatannya sebagai PM pekan lalu.
Hariri menggelar pertemuan tertutup dengan faksi lain di kabinet koalisi yang akan segera bubar. Mereka membahas bagaimana pemerintahan baru harus dibentuk, tapi belum ada tanda-tanda telah terjadi kesepakatan.
Baca Juga: Para Pendukung Turun ke Jalan buat Presiden Lebanon: Kita Harus Bergandengan Tangan
Gemayel dari Partai Kataeb menyatakan bahwa ia tak melihat perubahan perilaku dari aktor-aktor itu.
"Saya tidak melihat perubahan perilaku aktor-aktor utama setelah semua yang terjadi. Mereka masih mencoba membentuk pemerintahan di mana mereka semua bisa senang, dan ini bukan yang diinginkan rakyat," jelasnya.
Perbankan telah dibuka lagi pada Jumat (1/11/2019) setelah dua pekan ditutup tapi para nasabah masih mengalami pembatasan transfer ke luar negeri dan penarikan mata uang tunai. Sumber perbankan menjelaskan, sebagian besar tranfer dana ke luar negeri masih diblokir.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: