Jerman melakukan peringatan 30 tahun jatuhnya Tembok Berlin yang memisahkan Jerman Barat dan Timur. Presiden Jerman, Frank-Walter Steinmeier dalam pidatonya menyampaikan ucapan terima kasih kepada negara-negara Eropa Timur karena memungkinkan revolusi damai.
"Bersama dengan teman-teman kami, kami ingat dengan rasa terima kasih yang mendalam atas peristiwa 30 tahun yang lalu," kata Steinmeier saat upacara di Bernauer Strasse Berlin Wall Memorial, yang juga dihadiri oleh Kanselir Jerman, Angela Merkel dan kepala negara dari Polandia, Hongaria, Slovakia dan Republik Ceko.
Baca Juga: Tambang Kalium Meledak di Jerman, 35 Orang Terjebak
"Tanpa keberanian dan keinginan untuk kebebasan orang Polandia dan Hongaria, Ceko dan Slowakia, revolusi damai di Eropa Timur dan penyatuan kembali Jerman tidak akan mungkin terjadi," sambungnya, seperti dilansir Reuters pada Sabtu (9/11/2019).
Di acara peringatan tersebut Steinmeier dan presiden Polandia, Hongaria, Slovakia dan Republik Ceko menempatkan mawar di celah kecil di sisa-sisa dinding. Pada Agustus 1989, penjaga perbatasan Hongaria untuk pertama kalinya memungkinkan orang-orang dari Jerman Timur untuk menyeberang dengan bebas ke Austria, membuka jalan bagi jatuhnya Tembok Berlin dan dengan itu berakhirlah Tirai Besi. Steinmeier menunjukkan, bagaimanapun, bahwa peristiwa bersejarah itu tidak menandai akhir sejarah seperti yang dikatakan oleh sejarawan AS, Francis Fukuyama.
"Perjuangan sistem politik terus berlanjut dan masa depan lebih tidak pasti daripada sebelumnya," ucapnya.
"Demokrasi liberal ditantang dan dipertanyakan. Itu sebabnya Jerman dan sekutu-sekutunya di Eropa harus berjuang setiap hari untuk Eropa yang damai dan bersatu dengan masing-masing negara harus melakukan bagiannya untuk mengatasi perbedaan," tambahnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Shelma Rachmahyanti
Tag Terkait: