Bangga!! Indomie Jadi Ramen Terenak di Dunia, Simak Sejarahnya. . .
Mi instan kebanggaan Indonesia, Indomie, dinobatkan sebagai ramen instan terbaik versi LA Times. Lucas Kwan Peterson selaku food columnist mengatakan, Indomie memiliki rasa yang sangat enak.
“Ketika Indomie ayam panggang beserta bumbu-bumbunya bersatu, mereka memberikan sensasi rasa surgawi,” kata Peterson.
Indomie pertama kali diluncurkan di Indonesia pada tahun 1972. Masyarakat Indonesia menerima baik merek yang memiliki slogan “Indomie Seleraku” ini. Melansir dari situs web resmi Indomie, produk pertama yang diperkenalkan adalah Indomie Kuah Rasa Kaldu Ayam.
Kemudian, pada tahun 1982, penjualan Indomie menunjukkan peningkatan tajam, lalu meluncurkan rasa baru, yakni Indomie Kuah Rasa Kari Ayam. Memasuki tahun 1983, Indomie meluncurkan rasa Mie Goreng.
Baca Juga: 10 Merek Terlaris di Indonesia, Indomie di Peringkat 1 selama 7 Tahun
Pertama kali, sebenarnya Indomie dibuat oleh PT Sanmaru Food Manufacturing Co Ltd. Namun, perusahaan itu dibeli oleh PT Sarimi Asli Jaya pada tahun 1984.
Selanjutnya tahun 1990, PT Indofood Sukses Makmur Tbk yang sebelumnya bernama PT Panganjaya Intikusuma mengakuisisi perusahaan tersebut sehingga Sarimi dan Indomie berada di bawah satu perusahaan.
Kopupelaran Indomie saat ini sudah tidak diragukan lagi. Bukan hanya di dalam negeri, kenikmatan Indomie sudah merambah luar negeri. Semua itu tak terlepas dari usaha PT Indofood Sukses Makmur sejak pertama kali memasarkannya ke negara lain tahun 1992.
Baca Juga: Jualan Indomie Hingga Promina, Perusahaan Salim Kantongi Untung Rp4,58 Triliun
Sejauh ini, Indomie telah memiliki sejumlah pabrik di berbagai negara, seperti Malaysia, Arab Saudi, Nigeria, Suriah, hingga Mesir. Bahkan, pada tahun 2016 Indomie pernah masuk jajaran 10 merek paling banyak dibeli di seluruh dunia berdasarkan riset perusahaan Kantar Worldpanel bertajuk Brand Footprint.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar
Tag Terkait: