Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta menyebut setelah melihat dokumen Kebijakan Umum Anggaran-Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) untuk APBD DKI 2020, keuangan DKI akan mengalami defisit sebesar Rp10,7 triliun.
Baca Juga: Dibilang Genit Karena Bongkar Skandal Lem Aibon Anies, PSI Tampar Gerindra
Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Idris Ahmad di Jakarta, Rabu, menyebutkan prediksi itu berangkat dari rapat di DPRD DKI Jakarta pada 23 Oktober 2019 bahwa Pemprov DKI mengurangi proyeksi pendapatan di rancangan KUA PPAS 2020 sebesar Rp6,5 triliun dari Rp95,9 triliun menjadi Rp89,4 triliun.
"Di dalamnya terdapat target pajak sebesar Rp49,5 triliun," katanya.
Namun, jika belajar dari tahun 2019, ia mengatakan target pajak tahun ini sebesar Rp44,54 triliun dengan realisasinya diperkirakan hanya Rp40,2 triliun atau defisit Rp4,43 triliun.
"Dari situ, Fraksi PSI menilai target pajak 2020 sebesar Rp49,5 triliun, itu over estimate," kata Idris.
Idris menjelaskan pihak internal PSI telah melakukan perhitungan realisasi pendapatan pajak dengan melihat tren realisasi pajak dari tahun ke tahun dan realisasi pajak 2020 diperkirakan hanya mencapai Rp43,7 triliun.
"Jika prediksi kami ini benar, maka pada 2020 akan ada defisit pendapatan pajak sebesar Rp5,8 triliun," ujar dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: