Wisnu berharap dengan banyaknya informasi seputar dunia Migas yang didapatkan oleh mahasiswa akan membuat pemikiran mereka tentang dunia kerja pun semakin luas.
Kegiatan rutin yang sengaja dilakukan oleh pihaknya di kampus- kampus ini memang menyasar mahasiswa. Selain memperkenalkan industri hulu migas, pihaknya juga ingin menepiskan persepsi bahwa hanya lulusan teknik yang bisa berkarir di industri migas.
"Bukan hanya orang teknik saja yang dibutuhkan di bidang ini (Industri migas,red) tapi kami juga banyak membutuhkan orang sosial. Seperti dari ilmu telekomunikasi agar apa yang kami punya juga bisa didengar masyarakat lebih mudah," bebernya.
Selain itu pula Wisnu mengatakan, bahwa Surabaya, Jawa Timur boleh dianggap surganya gas alam. Bahkan masyarakat umum kini 5 Kota dan Kabupaten di Jatim sudah bisa menikmati harga gas murah di rumah masing-masing.
Salah satunya kata Wisnus yakni, warga Kabupaten Pasuruan dan Probolinggo yang baru menikmati Jaringan Gas (Jargas) dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan gasnya diproduksi oleh Husky - CNOOC Madura Limited (HCML). HCML sendiri beroperasi di Madura yakni Sampang (Pulau Mandangin) dan Sumenep serta di Pasuruan.
“Saat ini HCML merupakan 3 besar penyumbang produksi gas di Jatim dengan produksi gas sekitar 101 Million Metric Standard Cubic Feet of Day (MMSCFD), dengan market share 18 persen. Sedangkan yang pertama masih dipegang Kangen Energy Indonesia (KEI) sebesar 27 persen, yang kedua PHE WMO sebesar 22 persen," jelas Wisnu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: