Nilai tukar rupiah tampak bersemangat menyongsong akhir pekan bahkan sejak pembukaan pasar spot Jumat (15/11/2019) dimulai. Pagi tadi, rupiah dibuka dengan apresiasi +0,21% ke level Rp14.050 per dolar AS. Technical rebound menjadi stimulus utama bagi rupiah untuk dapat tampil perkasa di hadapan hampir semua mata uang.
Melansir dari RTI, dalam sepekan terakhir rupiah terkoreksi -0,35% terhadap dolar AS. Nilai rupiah yang sudah sangat murah mendorong invstor untuk mengoleksi mata uang Garuda itu. Bahkan, sentimen teknikal dapat mengalahkan kecemasan pelaku pasar terhadap rilis neraca dagang domestik yang akan diumumkan pada hari ini.
Baca Juga: China Bilang A dan AS Bilang B, Perang Dagang Makin Berabe!
Meskipun mengalami penurunan, hingga pukul 10.23 WIB rupiah masih terapresiasi +0,18 ke level Rp14.060 per dolar AS. Selain dolar AS, rupiah juga perkasa di hadpaan dolar Australia (+0,03%), euro (+0,10%), dan poundsterling (+0,18%).
Baca Juga: The Fed Tolak Gugatan Trump, Eh Rupiah Patah Hati
Kemudian, di jajaran Asia, rupiah pun mampu melumpuhkan hampir semua mata uang sehingga kini menyandang status sebagai mata uang terbaik ketiga di Benua Kuning setelah yuan (-0,10%) dan won (-0,08%). Hingga kini, rupiah unggul terhadap yen (0,36%), dolar Hongkong (0,28%), baht (0,24%), dolar Singapura (0,13%), ringgit (0,12%), dan dolar Taiwan (0,11%).
Tatkala rupiah tampil paripurna, dolar AS justru lumpuh di hadapan hampir semua mata uang dunia, seperti dolar Australia, euro, dolar New Zealand, dan dolar Kanada. Rombongan mata uang Asia pun ikut menyerang dolar AS, yakni dolar Taiwan, baht, won, rupiah, dolar Singapura, dan yuan. Hanyalah yen dan dolar Hongkong yang dibuat takluk oleh dolar AS.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait: