Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Neraca Dagang Indonesia Surplus US$161,3 Juta di Oktober

Neraca Dagang Indonesia Surplus US$161,3 Juta di Oktober Kapal tunda ('tug boat') mendorong kapal barang pembawa peti kemas untuk bersandar di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah, Senin (26/2). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia sepanjang Januari 2018 mengalami defisit sebesar 670 juta dolar AS dengan jumlah ekspor mencapai 14,46 miliar dolar AS dan impor mencapai 15,13 miliar dolar AS. | Kredit Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Warta Ekonomi, Jakarta -

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus sebesar US$161,3 juta pada bulan Oktober 2019 dengan nilai ekspor sebesar US$14,93 miliar dan impor US$14,77 miliar.

Kepala BPS, Suhariyanto, mengatakan kondisi surplus ini akan membantu Indonesia untuk mengatasi permasalahan defisit neraca perdagangan ke depannya.

"Pada bulan Oktober ini, ekspor kita US$14,93 miliar, impor kita US$14,77 miliar sehingga kita mengalami surplus US$161,3 juta," katanya di Kantor BPS, Jakarta, Jumat (15/11/2019).

Baca Juga: BPS: Oktober Terjadi Inflasi 0,02%

Berdasarkan data, surplus US$161,3 juta pada Oktober 2019 ini disebabkan oleh surplus sektor nonmigas sebesar US$990,5 juta, walaupun migas mengalami defisit US$829,2 juta. Untuk angka ekspor, nilai ekspor Indonesia Oktober 2019 mencapai US$14,93 miliar atau meningkat 5,92 persen dibandingkan ekspor September 2019. Namun, jika dibandingkan dengan Oktober 2018 turun 2,48 persen.

Suhariyanto menjelaskan ekspor nonmigas Oktober 2019 mencapai US$14,01 miliar atau naik 5,56 persen dibanding September 2019, sedangkan dibanding Oktober 2018, turun 2,48 persen. Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari-Oktober 2019 mencapai US$139,11 miliar atau turun 7,8 persen dibanding periode sama 2018, sementara ekspor nonmigas mencapai US$128,76 miliar atau turun 5,82 persen.

Peningkatan terbesar ekspor nonmigas Oktober 2019 terhadap September 2019 terjadi pada bahan bakar mineral sebesar US$144,6 juta (8,24 persen), sedangkan penurunan terbesar terjadi pada bahan bakar mineral sebesar kapal, perahu, dan struktur terapung sebesar US$74,1 juta (86,68 persen).

Ekspor nonmigas Oktober 2019 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu US$2,77 miliar, disusul Amerika Serikat US$1,53 miliar dan Jepang US$1,24 miliar dengan kontribusi ketiganya mencapai 39,55 persen.

Sedangkan untuk impor, nilai impor Indonesia Oktober 2019 mencapai US$14,77 miliar atau naik 3,57 persen dibanding September 2019, namun jika dibandingkan Oktober 2018 turun 16,39 persen. Impor nonmigas Oktober 2019 mencapai US$13,02 miliar atau naik 2,73 persen dibanding September 2019, namun jika dibandingkan Oktober 2018 turun 11,75 persen.

Sedangkan impor nonmigas Oktober 2019 mencapai US$1,76 miliar atau naik 10,26 persen dibanding September 2019 dan turun 39,82 persen dibandingkan Oktober 2018.

Peningkatan impor nonmigas terbesar Oktober 2019 dibanding September 2019 adalah golongan mesin/peralatan listrik sebesar US$122,8 juta (7,26 persen), sedangkan penurunan terbesar adalah golongan mesin/pesawat mekanik sebesar US$109,9 juta (4,65 persen).

Tiga pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari-Oktober 2019 ditempati oleh Tiongkok dengan nilai US$36,32 miliar (29,46 persen), Jepang US$13,28 miliar (10,77 persen), serta Thailand US$7,92 miliar (6,42 persen).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: