Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Karyawan Terseret Terorisme, Bos Krakatau Steel Bilang...

Karyawan Terseret Terorisme, Bos Krakatau Steel Bilang... Pekerja memotong lempengan baja panas di pabrik pembuatan hot rolled coil (HRC) PT Krakatau Steel (Persero) Tbk di Cilegon, Banten, Kamis (7/2/2019). Pemerintah mendorong Krakatau Steel terus mengembangkan klaster industri baja untuk mewujudkan target produksi 10 juta ton baja pada tahun 2025 seiring terus berkembangnya permintaan termasuk dari negara tetangga Malaysia yang saat ini membuka pasar tanpa hambatan tarif untuk baja Indonesia setelah negara tersebut tidak lagi memproduksi HRC. | Kredit Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk melalui Direktur Utama Silmy Karim menegaskan bahwa perusahaan yang ia pimpin terus meningkatkan kewaspadaan dan melakukan tindakan pencegahan adanya unsur-unsur yang terlibat pada tindakan terorisme.

Hal tersebut dikemukakan Silmy lantaran salah satu karyawan Krakatau Steel terciduk oleh Densus 88 atas indikasi keterlibatan terorisme.

"Terorisme itu masalah nasional bahkan internasional. Namun, kami hanya bisa memantau aktivitas dan perilaku karyawan di tempat kerja. Di luar tempat kerja itu sudah menjadi urusan aparat penegak hukum," jelas Silmy dalam keterangan yang diperoleh di Jakarta, Jumat (15/11/2019).

Baca Juga: Pegawai Krakatau Steel Diciduk Densus, Menteri BUMN Bilang...

"Mengenai pencegahan dan pemberantasan terorisme sudah ada lembaga yang menangani hal tersebut. Kami mendorong dan mendukung sepenuhnya atas pencegahan dan pemberantasan terorisme," tambahnya.

Lebih lanjut, Silmy menerangkan bahwa secara normatif yang dapat dilakukan perusahaan adalah saat proses seleksi. Harus ada kerja sama antara perusahaan dengan aparat penegak hukum untuk melakukan background checking saat proses seleksi karyawan. 

Hal tersebut dinilai dapat mencegah kemungkinan direkrutnya pelamar yang terindikasi bagian dari jaringan terorisme.

"Saya sebagai pimpinan di Krakatau Steel tentu mendukung langkah-langkah aparat penegak hukum dalam menjalankan tugas-tugas untuk memberantas terorisme. Kita semua tentu ingin negara yang aman, rakyatnya memiliki rasa aman, sehingga suasana dan iklim kondusif ini dapat mendorong pertumbuhan perekonomian Indonesia. Jangan sampai hal-hal semacam ini mengganggu pembangunan ekonomi Indonesia ke depan," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: