Bocah Ajaib, Umur 9 Sarjana Teknik, Katanya Lulus Langsung Lanjut S-3 Kedokteran
Usia Laurent Simons memang baru menginjak sembilan tahun, tapi jangan tanya prestasinya. Jika bocah seusianya baru menginjak kelas 3 atau 4 sekolah dasar (SD), bocah asal Belgia ini akan meraih gelar sarjana teknik pada Desember depan. Kampus tempatnya kuliah pun bukan sembarangan, Universitas Teknologi Endhoven (TUE), salah satu kampus elite di Belanda.
Hebatnya lagi, dia baru kuliah di TUE pada Maret 2019 lalu. Dengan demikian, kurang dari setahun dia kuliah dan berhasil menyelesaikan tugas akhirnya. Laurent akan langsung melanjutkan kuliah pada program doktor (PhD) jurusan teknik listrik. Selain itu, pada saat bersamaan Laurent ingin berkuliah di kedokteran juga.
Torehan prestasinya itu bukan hanya memecahkan rekor sebagai wisudawan termuda di kampus tersebut, tapi memecahkan rekor sarjana termuda dunia yang dipegang Michael Kearney, yang lulus dari Universitas Alabama pada usia 10 tahun. Rekor tersebut diduduki Kearney sejak 1994 dan belum berhasil dipecahkan hingga muncul nama Laurent Simos.
Baca Juga: Viral, Haru Bocah Ajak Dansa Adiknya di Kursi Roda, Netizen: Siapa yang Naro Bawang?
Lantas siapa Laurent dan bagaimana bisa sejenius itu? Dia memang bukan dari keluarga sembarang. Keluarga besarnya dari kalangan ilmuwan, termasuk bapak, ibu dan kakeknya bergelar doktor. Tapi, bila orang tuanya, Lydia dan Alexander Simons, ditanya bagaimana buah hatinya bisa menjadi anak ajaib yang mampu belajar dengan cepat, mereka biasanya menjawab sambil bercanda.
”Saya makan terlalu banyak ikan saat hamil,” ujar Lydia.
Bakat Simons awalnya bukan diketahui orang tua, tapi justru oleh kakeknya. Lydia dan Alexander Simons bahkan menganggap kakek Simons Jr terlalu membesar-besarkan kemampuan cucunya. Selain kakeknya, para guru di sekolah sedari awal sudah menyadari hal tersebut. “Para guru menyatakan tentang sesuatu yang spesial tentang Laurent,” tutur Lydia.
Untuk membuktikan kemampuan Laurent, para guru memberikan ujian khusus dan pelajaran tambahan untuk memberdayakan kemampuannya.
“Para guru mengatakan kepada kami bahwa dia seperti spons,” ujar Alexander. Ketika Laurent bisa belajar dengan cepat, orang tuanya juga sangat berhati-hati dalam mendidiknya.
Mereka terus mendorongnya untuk tetap bermain dan bersenang-senang. Mereka selalu mencari keseimbangan antara kehidupan anak-anak dengan bakatnya.
“Kami tidak ingin dia (Laurent) terlalu serius. Dia bisa melakukan apa pun yang dia sukai,” ungkap Alexander.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto