Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Eddy Martono dan Perkebunan Sawit Mamuju

Kisah Eddy Martono dan Perkebunan Sawit Mamuju Eddy Martono | Kredit Foto: PWI

Hal paling membanggakan Eddy adalah pemekaran Provinsi Sulawesi Barat pada 2004. Mamuju yang dulunya kecamatan di Sulsel menjadi kabupaten di Sulbar. Ia yakin Sulbar terbentuk berkat adanya perkebunan kelapa sawit di daerah itu.

"Di sana tidak ada tambang seperti daerah lain. Hanya ada HPH perkebunan sawit. Setelah 14 tahun, terbentuk Sulbar," katanya.

Kabupaten Mamuju juga sudah berkembang menjadi tiga kabupaten. Pertama, Kabupaten Mamuju Utara, bupatinya dijabat oleh Agus Amboy Jiwo, putera dari Kepala Desa Sarudu Almarhum Amboy Jiwo. Kedua Kabupaten Mamuju Tengah, bupatinya Aras Tamauni, wilayah yang dulu berada di Kecamatan Budong-Budong merupakan lokasi proyek PIR Karet PTPN XVII Jawa Tengah, kemudian diambil alih oleh PT Astra dan dikonversi menjadi PIR Trans Kelapa Sawit. Kabupaten ketiga Mamuju Induk, bupatinya Habsi Wahid.

Baca Juga: Industri Kelapa Sawit Penggerak Ekonomi Sulawesi Barat

Pada 5 Oktober 2004, Provinsi Sulawesi Barat resmi terbentuk berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2004 dengan ibu kotanya Mamuju. Menurut Eddy, hal ini sangat mustahil dapat terjadi jika Kabupaten Mamuju pada waktu itu tidak ada investor yang bersedia membuka daerah tersebut.

"Perkebunan Kelapa Sawit, baik PBSN maupun PIR Trans, terbukti dapat membuka daerah-daerah yang tertinggal menjadi daerah yang berkembang dan maju. Karena selain mendatangkan transmigran untuk proyek PIR Trans, tenaga kerja juga didatangkan dari tempat lain karena di lokasi proyek tenaga kerja tidak mencukupi," katanya.

Uang pun tetap berputar di daerah tersebut, untuk pembayaran gaji karyawan, pembayaran kontraktor dan supplier lokal dan lain-lain. "Karakter proyek perkebunan kelapa sawit sangat berbeda dengan kegiatan proyek HPH maupun juga tambang," katanya.

Hal serupa diungkapkan Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Barat Muh Idris di seminar tentang kelapa sawit yang digelar di Mamuju, Sulbar, belum lama ini. Ia mengatakan, Sulbar terbentuk karena di daerah itu terdapat perkebunan kelapa sawit. Penerimaan pendapatan daerah Sulbar pun berasal dari dua sumber utama, yakni dana alokasi khusus (DAK) dan perkebunan kelapa sawit.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lili Lestari
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: