Angin kencang memperparah lebih dari 100 kebakaran yang sedang terjadi di seluruh pantai timur Australia pada Selasa (19/11). Sehingga asap berbahaya menyelimuti Sydney dan menyulut peringatan kesehatan buat kota paling padat di negeri tersebut.
Australia rentan terhadap kebakaran semak saat musim panas dan kering. Namun, api kebakaran ganas datang lebih awal pada musim semi selatan yang dipicu oleh kemarau yang berlangsung lama dan temperatur tinggi.
Baca Juga: Warga New South Wales Hadapi Kebakaran Hutan Terburuk
Kebakaran hutan sepanjang bulan ini merenggut sedikitnya empat jiwa, membakar sebanyak 2,5 juta acre (satu juta hektare) lahan dan semak dan menghancurkan lebih dari 300 rumah. Angin kencang mengobarkan sebanyak 130 kebakaran yang telah melanda Negara Bagian New South Wales dan Queensland selama beberapa hari, dan mendorong asap ke selatan hingga membentuk kabut tebal di Sydney, tempat tinggal sebanyak lima juta orang.
Beberapa pejabat mengatakan kualitas udara di beberapa bagian kota pelabuhan tersebut diukur 10 kali tingkat bahaya pada Selasa. Mereka menyarankan warga agar tetap tinggal di dalam rumah selama mungkin sementara asap menyelimuti hingga beberapa hari ke depan.
"Kita tahu bahwa gelombang panas mengakibatkan penyakit parah, membuat orang masuk rumah sakit dan bahkan meninggal, dan orang makin sensitif terhadap gelombang panas pada musim ini," kata Richard Broom, Direktur Kesehatan Lingkungan Hidup di NSW Health di dalam satu pernyataan surel.
"Gabungan panas dan kualitas udara yang buruk menambah risiko," kata Broom, sebagaimana dikutip Reuters.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Shelma Rachmahyanti
Tag Terkait: