Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Disebabkan Airlangga Dzolim jadi Alasan Bamsoet Maju Caketum Golkar

Disebabkan Airlangga Dzolim jadi Alasan Bamsoet Maju Caketum Golkar Kredit Foto: Antara/Reno Esnir
Warta Ekonomi, Jakarta -

Politisi Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) menegaskan dirinya akan maju dalam Musyawarah Nasional (Munas) Golkar pada Desember 2019.

Baca Juga: Loyalis Bamsoet Beberkan Bakal Ada Munas Tandingan

Alasannya ia maju karena ada komitmen yang tidak dipenuhi oleh Airlangga Hartarto.

"Jadi kalau kemudian pada akhirnya hari ini saya menyatakan maju itu karena ada komitmen yang tidak ditunjukkan atau tidak dipenuhi. Karena saya dalam posisi sulit, para pendukung saya sudah melakukan pengorbanan karena mendukung," kata Bamsoet di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat.

Dia menjelaskan, dirinya dan Airlangga bersepakat adanya komitmen ksatria atau "gentlemen agreement" yaitu Golkar harus kondusif jelang pelantikan Presiden-Wapres terpilih pada Oktober 2019 apalagi saat itu terjadi demonstrasi mahasiswa.

Bamsoet menjelaskan, saat itu dirinya bersedia dicalonkan menjadi Ketua MPR oleh Partai Golkar dengan suatu kondisi bahwa seluruh pendukungnya harus ada juga upaya rekonsiliasi kedua belah pihak.

 

Menurut dia, dalam kesepakatan yang disaksikan Agus Gumiwang dan Adies Kadir itu, terdapat komitmen bahwa para pendukung Bamsoet dipulihkan kembali posisinya ke semula dan dirangkul dalam penyusunan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) DPR dan kepengurusan Partai Golkar.

"Komitmen itu kemudian disanggupi, maka kami berdua berjabat tangan. Berjalanlah proses bahwa kami berdua 'cooling down' untuk kepentingan sebesar-besarnya kondisi negara saat itu yang gaduh dan Golkar memulainya dengan situasi yang kondusif," ujarnya.

Namun dalam perjalanannya menurut dia, bukan rekonsiliasi yang ditunjukkan dengan merangkul dan memulihkan posisi-posisi para pendukungnya namun mereka digeser ke komisi yang bukan bidangnya atau tidak diminati.

Peristiwa itu menurut Bamsoet yang membuat dirinya dalam posisi sulit dan tidak bisa terus menerus berpegang pada posisi "cooling down" karena dirinya berprinsip tidak pernah melanggar komitmen apapun.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: