Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Waduh, Tujuh Milenial Jokowi Dibilang Tidak Bisa Kerja

Waduh, Tujuh Milenial Jokowi Dibilang Tidak Bisa Kerja Kredit Foto: Antara/Wahyu Putro A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun mengkritik keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengangkat tujuh staf khusus (stafsus) yang berasal dari kalangan milenial. Refly menuding ketujuh stafsus milenial Jokowi itu tidak bisa bekerja dan hanya mampu beropini serta berpendapat.

 

Demikian diungkapkan Refly saat menghadiri sebuah diskusi di kawasan Wahud Hasyim, Jakarta Pusat, pada hari ini, Minggu (24/11/2019).

 

"Padahal pekerjaan mereka hanya memberikan opini dan pendapat saja. Kalau hanya itu, lebih baik presiden dibantu oleh ahli-ahli yang tidak perlu diikat oleh jam kerja, cukup diikat kode etik, tidak perlu diberikan kompensasi puluhan juta, cukup diberikan honor ketika pendapat mereka diminta tapi mimbar akademik mereka tidak boleh diganggu," kata Refly.

 

Baca Juga: Warganet Bandingkan Gaji Stafsus dengan Guru Honorer. Hasilnya Ngenes!

 

Menurut Refly, terpilihnya tujuh stafsus Jokowi dari kalangan milenial berdampak pada beban anggaran negara. Sebab, kata Refly, pendapatan atau gaji tujuh stafsus tersebut tidak sesuai dengan kinerjanya.

 

"Tentu nanti akan diikuti dengan fasilitas seperti lazimnya mereka yang aksi stafsus, mereka tidak produktif lagi di masyarakat, padahal tidak setiap saat pendapat mereka diperlukan, menurut saya tidak perlu dipermanenkan, kalau koordinator stafsus mungkin bisa ada," jelasnya.

 

Refly juga menilai anak-anak muda alias milenial yang jadi stafsus Jokowi banyak dari kalangan yang mampu. Kata dia, belum tentu para stafsus milenial itu mampu memberikan masukan.

 

"Belum tentu presiden dapat masukan yang sesuai, mereka kan belum tentu ahli dalam bidangnya. Presiden juga tidak butuh pendapat mereka setiap hari dan setiap saat. Lebih baik presiden melibatkan mereka dalam waktu-waktu tertentu saja saat dibutuhkan," ungkapnya.

 

Baca Juga: Ya Ampun! Dituduh Cuma Gimmick, Stafsus Milenial Jokowi Akhirnya Buka Suara!

 

Oleh karenanya, Refly meminta Presiden Jokowi tegas dalam memberikan gaji bagi stafsus milenial. Sebab, tekannya, uang yang diberikan untuk menggaji stafsus milenial berasal dari rakyat.

 

"Karena ini baru, kita lihat perkembangannya. Presiden juga harus bisa menghitung uang yang dikeluarkan sesuai nggak sama manfaat yang dihasilkan oleh mereka. Soalnya ini uang rakyat," tuturnya.

 

 

Sekadar informasi, Presiden Joko Widodo mengangkat tujuh staf khusus dari kalangan milenial. Ketujuhnya yakni Adamas Belva Syah Devara, Putri Indahsari Tanjung, Andi Taufan Garuda Putra, Ayu Kartika Dewi, Gracia Billy Mambrasar, Angkie Yudistia, dan Aminuddin Ma'ruf.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: