Perdana Menteri Jerman, Angela Merkel dikritik atas sambutan ramahnya terhadap teknologi Huawei Technologies dalam pembangunan 5G negara. Apalagi, Duta Besar Amerika Serikat untuk Jerman menyebut pernyataan tentang keamanan siber dari Menteri Ekonomi Jerman dinilai menghina Amerika Serikat (AS).
Menteri Ekonomi Jerman, Peter Altmaier, salah satu tim kerja Merkel dalam pendekatan 5G membandingkan kecemasan AS terhadap potensi pemantauan oleh Pemerintah China lewat teknologi Huawei, dengan penyadapan telepon yang pernah dilakukan oleh Pemerintah AS.
Altmaier juga mengomentari kecemasan AS terhadap risiko Huawei menyerahkan data dari jaringan komunikasinya kepada Beijing sesuai Undang-Undang China. "(Sebab) AS juga mewajibkan perusahaannya untuk memberikan informasi tertentu guna memerangi terorisme," katanya, dikutip dari SCMP, Selasa (26/11/2019).
Baca Juga: Pemerintah Izinkan Raksasa Teknologi China 'Jualan' Lagi di Amerika, Anggota Dewan Murka!
Tak cuma itu, menteri itu juga mengatakan, Jerman tak memboikot produk-produk AS setelah terungkap fakta, Badan Keamanan Nasional AS telah menyadap telepon Perdana Menterinya pada 2015 lalu.
Mantan Kepala Staf Merkel itu melanjutkan komentarnya dengan, "saya ingat saat itu, betapa tidak dapat dipercayanya Pemerintah AS, tapi kami tak memaksakan boikot saat itu juga."
Merkel sudah menekan tekanan AS, partainya, dan anggota DPR Jerman untuk memboikot Huawei dari pengembangan infrastruktur 5G negara itu. Namun, Pemerintah Jerman khawatir, boikot terhadap Huawei bakal berakibat retribusi dari Pemerintah China terhadap industri otomotif Jerman yang menguntungkan.
Kemarahan Duta Besar AS untuk Jerman
Karena pernyataan Menteri Ekonomi Jerman, Richard Grenell marah besar. Menurutnya, pendapat Altmaier menunjukkan kalau AS dan China setara; dan ia tak terima. Ia juga menganggap Altmaier melupakan sejarah antara AS-Jerman.
"Pernyataannya yang mengindikasikan AS sebanding dengan Partai Komunis China merupakan penghinaan terhadap ribuan prajurit AS dan wanita yang berkontribusi pada keamanan Jerman!" murkanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna
Tag Terkait: