"Sedangkan pada tahun ketiga dan keempat difokuskan pada pengembangan kelembagaan ekonomi petani dan tahun kelima pemantapan korporasi petani," jelasnya.
Melalui program ini, ungkap Takdir, petani ditingkatkan kapasitasnya yakni bagaimana mengelola bisnis usaha penangkaran benih jagung hibrida mulai hulu sampai hilir, sehingga berdampak pada peningkatan pendapatan petani. Selain itu, petani diajarkan bagaimana membuat benih jagung hibrida mulai dari teknik budi daya produksi benih sampai penguatan kelembagaan korporasi tani.
Baca Juga: Kendalikan Hama Jagung, Kementan Gunakan Teknologi Ramah Lingkungan
"Kerja sama ini dilaksanakan karena kelompok tani secara permodalan belum mampu melaksanakan pemasarannya secara mandiri. Akan tetapi, secara bertahap poktan akan terus dibina sehingga pada akhirnya dapat membentuk suatu kelembagaan ekonomi (koperasi tani) yang berbadan hukum yang kepemilikan sahamnya sebagaian besar dimiliki oleh kelompok tani," kata Takdir.
"Tentunya peran serta pemerintah daerah juga sangat menentukan keberhasilan kegiatan ini. Seperti yang diungkapkan Mentan Syahrul Yasin Limpo agar pemerintah daerah memiliki komitmen yang sama untuk bisa mempertahankan lumbung pangan daerah dengan mempertahankan lahan pertanian," sambungnya.
Pada kegiatan panen ini turut hadir pula kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Selatan yang diwakili Kabid Tanaman Pangan, Kepala BPSB Kalimantan Selatan, Kepala BPP Kecamatan Takisung, POPT, dan para petani.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: