Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Petani Kalsel Mulai Panen Jagung Hasil Program Korporasi Kementan

Petani Kalsel Mulai Panen Jagung Hasil Program Korporasi Kementan Program yang dijalankan di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan sebagai wilayah kawasan jagung kini mulai dipanen. | Kredit Foto: Kementan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Program Pengembangan Kawasan (Perbenihan) Jagung Berbasis Korporasi Petani Kementerian Pertanian (Kementan) yang dijalankan sejak 2018 menuai hasil yang menggembirakan. Program yang dijalankan di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan sebagai wilayah kawasan jagung kini mulai dipanen.

Direktur Perbenihan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Takdir Mulyadi mengatakan panen jagung hibrida varietas JH 37 ini dilaksanakan pada lahan korporasi seluas 72 ha. Panen jagung ini bisa menghasilkan benih jagung hibrida sebanyak 75 Ton. 

"Saya ucapkan terima kasih dan apresiasi sebesar-besarnya kepada petani dan pemerintah setempat dengan terlaksanannya panen jagung hibrida ini. Hasilnya ini nanti bisa dimanfaatkan kembali untuk menanam pada musim berikutnya," kata Takdir dalam acara panen, Rabu (27/11/2019).

Baca Juga: Ini Skema Kementan dalam Efisiensi Usaha Tani

Takdir mengaku bangga dengan semangat juang para petani. Sebab musim kering tidak menjadi hambatan yang besar untuk tetap melakukan tanam. Ke depan, kata Takdir, program Pengembangan Kawasan ini akan dilakukan pengembangan dengan strategi musim tanam yang tepat.

"Insyaallah saya yakin akan maksimal hasilnya sehingga jadwal tanam akan dimajukan ke Maret 2020 sudah mulai tanam," cetusnya.

Lebih lanjut Takdir menjelaskan kegiatan korporasi ini merupakan stimulan dari Kementan untuk memacu para petani guna menghasilkan benih berikutnya. Pada tahun I dan II difokuskan pada penguatan kelembagaan petani, di mana kelompok tani melakukan kerja sama dengan produsen benih yang mengopkup calon benih jagung hibrida yang dihasilkan kelompok tani penangkar.

"Sedangkan pada tahun ketiga dan keempat difokuskan pada pengembangan kelembagaan ekonomi petani dan tahun kelima pemantapan korporasi petani," jelasnya.

Melalui program ini, ungkap Takdir, petani ditingkatkan kapasitasnya yakni bagaimana mengelola bisnis usaha penangkaran benih jagung hibrida mulai hulu sampai hilir, sehingga berdampak pada peningkatan pendapatan petani. Selain itu, petani diajarkan bagaimana membuat benih jagung hibrida mulai dari teknik budi daya produksi benih sampai penguatan kelembagaan korporasi tani.

Baca Juga: Kendalikan Hama Jagung, Kementan Gunakan Teknologi Ramah Lingkungan

"Kerja sama ini dilaksanakan karena kelompok tani secara permodalan belum mampu melaksanakan pemasarannya secara mandiri. Akan tetapi, secara bertahap poktan akan terus dibina sehingga pada akhirnya dapat membentuk suatu kelembagaan ekonomi (koperasi tani) yang berbadan hukum yang kepemilikan sahamnya sebagaian besar dimiliki oleh kelompok tani," kata Takdir.

"Tentunya peran serta pemerintah daerah juga sangat menentukan keberhasilan kegiatan ini. Seperti yang diungkapkan Mentan Syahrul Yasin Limpo agar pemerintah daerah memiliki komitmen yang sama untuk bisa mempertahankan lumbung pangan daerah dengan mempertahankan lahan pertanian," sambungnya.

Pada kegiatan panen ini turut hadir pula kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Selatan yang diwakili Kabid Tanaman Pangan, Kepala BPSB Kalimantan Selatan, Kepala BPP Kecamatan Takisung, POPT, dan para petani.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: