Sekadar diketahui, Israel menjual senjata kepada Myanmar bahkan setelah tuduhan genosida Rohingya oleh rezim setempat muncul. Sejak krisis Rohingya jadi sorotan dunia, Myanmar dimasukkan dalam daftar negara yang dikenai embargo senjata oleh Uni Eropa. Amerika Serikat juga mengeluarkan sanksi atas penjualan senjata kepada negara ASEAN tersebut.
Pada bulan September 2017, Pengadilan Tinggi Israel memutuskan untuk memproses petisi yang diajukan oleh pengacara Israel Etay Mack terhadap penjualan senjata ke Myanmar. Namun, putusan tersebut tetap dirahasiakan.
Baca Juga: Mencekam, Jet Tempur Israel Bombardir Gaza Pagi Ini
Sejak itu, Israel bersikeras untuk menghentikan penjualan senjata ke Myamar. Namun demikian, perwakilan dari Myanmar kemudian terlihat oleh Haaretz hadir di sebuah pameran senjata di Israel. Kementerian Luar Negeri Israel kemudian mengumumkan bahwa mereka telah menghalangi kunjungan para pejabat Myanmar ke negara Yahudi itu untuk menghadiri pameran senjata.
Namun, di luar masalah penjualan senjata, hubungan antara Myanmar dan Israel berlanjut pada sejumlah level sipil. Haaretz melaporkan pada Mei 2018, misalnya, bahwa Israel telah menandatangani perjanjian kerja sama pendidikan dengan Myanmar yang mencakup materi kurikulum tentang pelajaran Holocaust dan perang melawan rasisme.
Menanggapi petisi yang diajukan oleh Etay Mack, pemerintah Israel baru-baru ini mengatakan bahwa pihaknya tidak melaksanakan perjanjian kerja sama pendidikan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: