Pemerintah Trump Mau Kembali Persulit Huawei, Diplomasi Amerika-China Kena Batunya!
Huawei telah dilarang mengakses rantai pasokan Amerika Serikat (AS) sejak pertengahan Mei; namun memiliki lisensi sementara 90 hari. Dengan akses terbatas, huawei mampu membangun perangkat baru walau harus kehilangan akses terhadap layanan Google pada Seri Mate 30 dan Mate X.
Sementara itu, hubungan antara Pemerintahan Trump dan Presiden China, Xi Jinping mengalami pasang surut karena AS berupaya memperketat larangan terhadap Huawei.
"Dua perubahan peraturan sedang dibahas oleh pejabat Departemen Perdagangan, bahkan AS," tulis Reuters dalam laporannya, dikutip dari Phone Arena, Senin (2/12/2019).
Baca Juga: 2019 Hampir Berakhir, Siapa Raja Pasar Ponsel Dunia? Samsung, Huawei, atau Apple?
Saat ini, Huawei masih memegang lisensi 90 hari yang mengizinkannya berbisnis dengan perusahaan AS. Namun, komponen yang bisa dibeli oleh Huawei masih terbatas.
Jika ada perubahan aturan dari Departemen Perdagangan, AS bakal makin memiliki kontrol besar atas ekspor ke Huawei. Pengacara lembaga itu, Doug Jacobson mengatakan, "langkah itu akan memperluas jangkauan kontrol ekspor AS dan tak akan direspons dengan baik oleh sekutu AS dan perusahaan AS."
Aturan itu akan menentukan, komponen teknologi Amerika mana yang bisa diekspor ke negara asing. Selain itu, ada juga poin Aturan produk Langsung yang mengatur produksi produk luar negeri yang menggunakan teknologi karya AS.
Sekadar informasi, awalnya pemboikotan AS dinilai bakal merusak performa bisnis Huawei. Namun, tampaknya dampaknya tak separah yang diprediksi.
"Selama kuartal III, pengiriman Huawei di pasar China melonjak 66%, dengan pangsa pasar 42,2% di sana," begitu menurut laporan dari lembaga riset Counterpoint Research.
Sementara di pasar Global, Huawei mengirimkan 66,8 juta unit dari Juli hingga September, meningkat 28,5% (yoy) dan 18% dibanding kuartal sebelumnya. Pangsa pasar internasionalnya pun meningkat 4% dibanding tahun lalu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna
Tag Terkait: