PT Pupuk Indonesia (Persero) memastikan ketersediaan pupuk nonsubsidi atau komersil di Sumatera Utara.
Berdasarkan data Perseroan, per 29 November 2019 menunjukan stok pupuk nonsubsidi di Sumatera Utara berada di angka 80.312 ton, terdiri dari 46.491 ton Urea, 33.677 ton NPK, 94 ton SP-36 dan 44 ton ZA.
Baca Juga: Necis! Dua Anak Usaha Pupuk Indonesia Bawa Pulang Penghargaan dari Perancis
"Guna mengantisipasi lonjakan kebutuhan petani dan sesuai arahan Kementerian Pertanian, kami telah meminta para produsen pupuk untuk menyiapkan pupuk nonsubsidi di setiap kios. Dengan begitu, petani tetap bisa mendapatkan pupuk," jelas Kepala Komunikasi Korporat Pupuk Indonesia, Wijaya Laksana dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (3/12/2019).
Dirinya kembali melanjutkan, tak hanya di Sumatera Utara, pihaknya juga memastikan ketersediaan pupuk di 34 Provinsi di Indonesia. Secara nasional, Pupuk Indonesia Grup menyediakan pupuk nonsubsidi sebanyak 287.298 ton. Angka tersebut terdiri 126.994 ton Urea, 159.693 ton NPK, 297 ton SP-36, dan 314 ton ZA.
"Sejak awal tahun kami telah menugaskan kepada produsen pupuk untuk selalu menyediakan pupuk nonsubsidi di kios-kios resmi guna menunjang kebutuhan pupuk para petani. Maka dari itu, petani yang telah kehabisan alokasi pupuk bersubsidi diharapkan tidak perlu khawatir," ungkapnya.
Wijaya menegaskan, dalam menjalankan penugasan penyaluran pupuk bersubsidi, Pupuk Indonesia Grup selalu berdasarkan alokasi di masing-masing provinsi dan selalu mengacu pada prinsip 6T, yakni tepat waktu, tepat mutu, tepat jumlah, tepat jenis, tepat harga, serta tepat tempat.
Tercatat, sampai dengan 27 November 2019, Pupuk Indonesia telah menyalurkan pupuk bersubsidi sebanyak 7.786.032 ton, atau setara 88 persen dari total alokasi tahun 2019 yang sebesar 8.874.000 ton. Adapun stok nasional pupuk bersubsidi per 29 November sebesar 1.182.588 ton, terdiri dari Urea 583.620 ton, NPK 286.414 ton, SP-36 125.504 ton, ZA 113.249 ton, dan Organik 73.806 ton.
"Jumlah stok pupuk bersubsidi yang kami siapkan tersebut melebihi dari aturan stok yang ditetapkan Pemerintah sehingga jika dilihat dari sisi stok, sebenarnya sudah mencukupi untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan petani," ujar Wijaya.
Dalam menjalankan tugas penyaluran pupuk bersubsidi, Pupuk Indonesia Grup ditunjang dengan sarana distribusi seperti 21 armada kapal dengan 197 rute; 4 dermaga pelabuhan di Aceh, Palembang, Bontang, dan Gresik; 6151 armada truk, 1.181 distributor; 34.452 kios, 643 unit gudang di lini II dan III.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Puri Mei Setyaningrum