Ia melanjutkan komunikasi keduanya disampaikan pada Megawati yang saat itu menjadi Wapres dan mendiang Gus Dur Presidennya. Gerindra justru berterima kasih.
"Kita dari awal sudah disampaikan secara terbuka kami memang berterima kasih betul dengan almarhum Pak Taufik Kiemas dan Ibu Mega dan juga almarhum Gus Dur yang membantu," kata Andre.
Ia menilai hubungan Prabowo dengan Mega dan keluarga besarnya baik sampai sekarang. Memang pilihan boleh berbeda namun silaturahim antara Prabowo dan Mega tetap terjaga sampai sekarang.
"Mungkin itu maksud bu Mega tanpa bermaksud merendahkan Pak Prabowo," kata Andre.
Hal itu disampaikan Andre mengomentari soal pernyataan Mega yang menyebut soal Prabowo masih di luar negeri ketika Mega memimpin Indonesia.
Sebelumnya, Megawati menceritakan kala ia menjabat sebagai Presiden menggantikan KH Abdurrahman Wahid atau biasa disapa Gus Dur sementara Prabowo Subianto justru di luar negeri. Mega menyebut ketika itu Prabowo tidak punya kewarganegaraan setelah tidak lagi berdinas di TNI.
"Dulu saya ambil beliau, keleleran. Saya marah sebagai Presiden, siapa yang buang Beliau, stateless? Tidak. Saya marah pada menlu, saya marah pada Panglima, apa pun juga beliau manusia Indonesia. Pulang, beri dia itu tanggung jawab," kata Megawati soal Prabowo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat