Baik Kementerian Pertahanan maupun Kementerian Luar Negeri Rusia belum mengomentari tuduhan tersebut. Libya telah terperosok dalam perang saudara sejak 2011, ketika pemimpin lamanya, Muammar Gaddafi, digulingkan dan dibunuh oleh gerilyawan di tengah serangan NATO terhadap negara itu.
Selama beberapa tahun terakhir, Libya telah terpecah antara dua pemerintah yang bermusuhan, yakni LNA yang berkuasa di wilayah timur dan pemerintahan GNA yang berkuasa di wilayah barat termasuk Tripoli.
Kedua kubu berusaha untuk menyetujui pemilu nasional, tetapi gagal. Sejak awal April, LNA telah terlibat dalam serangan ofensif untuk mendapatkan kontrol atas Tripoli. Namun, GNA memberikan perlawanan sengit.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Shelma Rachmahyanti
Tag Terkait: