Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Iran Bersedia Lakukan Pertukaran Tahanan Lagi, tapi Tanpa Negosiasi...

Iran Bersedia Lakukan Pertukaran Tahanan Lagi, tapi Tanpa Negosiasi... Bendera Republik Islam Iran. | Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, Teheran -

Juru bicara kabinet Iran mengatakan, Teheran siap untuk kembali melakukan pertukaran tahanan dengan Amerika Serikat (AS). Namun, ia menegaskan kembali sikap kepemimpinan Iran bahwa tidak ada negosiasi lain antara Teheran dan Washington.

Pernyataan yang dilontarkan oleh Ali Rabiei itu adalah yang pertama setelah pertukaran tahanan antara AS dan Iran akhir pekan lalu.

Iran membebaskan seorang sarjana Cina-Amerika dari Princeton yang telah ditahan selama tiga tahun atas tuduhan spionase yang banyak dikritik. Cendekiawan itu, mahasiswa pascasarjana China-Amerika Xiyue Wang, dibebaskan dengan imbalan ilmuwan Iran Massoud Soleimani yang telah menghadapi persidangan federal di Georgia atas tuduhan ia melanggar sanksi dengan mencoba meminta bahan biologis yang dibawa ke Iran.

Baca Juga: Iran: Israel Akan Benar-Benar Menyesal Jika. . .

"Kami siap bekerja sama untuk mengembalikan semua orang Iran yang dipenjara secara tidak sah di AS," kata Rabiei kepada wartawan pada suatu pengarahan di Teheran seperti dilansir dari Associated Press, Selasa (10/12/2019).

Namun dia mengatakan bahwa tidak akan ada negosiasi lain dengan AS di samping masalah ini.

Rabiei mengatakan setiap negosiasi lebih lanjut akan dimungkinkan melalui apa yang disebut kerangka kerja 5 + 1, referensi ke lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB plus Jerman, dengan syarat bahwa AS pertama-tama mencabut sanksi terhadap Iran.

Pertukaran tahanan pada Sabtu lalu dinegosiasikan secara tidak langsung dan berlangsung di Swiss, yang menjaga kepentingan AS di Iran karena Teheran dan Washington tidak memiliki hubungan diplomatik.

Pertukaran meningkatkan harapan tindakan serupa lainnya dan dipandang sebagai terobosan diplomatik yang langka antara Teheran dan Washington setelah berbulan-bulan terlibat ketegangan. Tetapi tidak jelas apakah itu akan berdampak pada hubungan Iran-AS.

Tekanan sanksi AS terhadap Iran yang menghalangi penjualan minyak mentah di luar Negeri tetap ada. Ini adalah bagian dari kampanye tekanan maksimum Presiden Donald Trump yang diberlakukan setelah penarikan sepihaknya dari perjanjian nuklir Teheran dengan kekuatan dunia tahun lalu. Sanksi-sanksi itu sebagian memicu kemarahan yang terlihat dalam aksi protes nasional bulan lalu yang pasukan keamanan Iran hancurkan dengan keras.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: