Lagi-lagi I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra masih menjadi bahan hangat untuk dibicarakan. Namanya kembali mencuat usai terlibat kasus penyeludupan Harley Davidson dan sepeda Brompton beberapa hari lalu. Akibatnya, kini pria yang akrab disapa Ari itu sudah tak lagi menjabat sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia.
Setelah kasus ini terbongkar, beberapa luka lama yang dibuat Ari Askhara kembali diungkit dan banyak media yang mengupasnya. Mulai dari laporan keuangan Garuda, bahkan hingga kasus perselingkuhan dengan Pramugarinya sendiri.
Baca Juga: Ditendang Erick Thohir, Kok Ari Askhara Malah Makin Tajir?!
Namun, di balik ‘borok’ yang Ari punya, nyatanya pria yang pernah menjabat sebagai Dirut Pelindo III ini juga dikenal sebagai pemimpin yang memiliki perhatian khusus pada kebahagiaan karyawan di lingkungan kerja.
Ari dinilai sebagai pimpinan yang mengubah lingkungan kerja lebih dinamis, humanis, efisien, dan tak ketinggalan zaman dalam memanfaatkan teknologi.
Hal itu dilakukannya saat menjadi orang nomor satu di PT Pelindo III. Di tangannya, BUMN pelabuhan ini juga memiliki kinerja yang apik. Kata dia, rumusnya sederhana, kinerja perusahaan berbanding lurus dengan kebahagiaan karyawan.
Baca Juga: Akibat Ulahnya Sendiri, Kini Ari Ashkara Dibidik KPK!
"Kami juga mendorong SDM untuk produktif dengan bantuan teknologi dan membuat SDM lebih bahagia," kata Ari. saat itu.
Mantan bankir ini bahkan punya cara khusus membuat karyawan bahagia di Pelindo III., yakni menambah jatah cuti hingga memperpanjang batas usia pensiun.
"Kami beri tambahan cuti, dari 12 hari menjadi 14 hari. Bahkan untuk karyawan wanita yang melahirkan, kami beri tambahan cuti dua bulan, jadi lima bulan. Untuk karyawan laki-laki yang istrinya melahirkan, kami beri cuti 10 hari," ujar Ari.
"Kami dorong karyawan lebih lama bersama keluarga daripada di kantor. Usia pensiun juga diperpanjang, menjadi 58 tahun," tambahnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar