"Namun kita harus bersyukur karena Rakornas ini sangat lengkap dengan hadirnya Duta Besar Selandia Baru, Ketua BPS, Jaksa Agung dan Kepala Danis Pertanian. Kami bersyukur mereka hadir karena hari ini kita sudah punya satu data yang dipegang BPS dan akan diumumkan oleh bapak Presiden," katanya.
Syahrul menjelaskan, pemerintah melalui Kementan sudah mencanangkan gerakan maju dan mandiri ini melalui program Gerakan Tiga Kali Ekspor (Geratieks) dan pembentukan kelembagaan Komando Strategi Pembangunan Pertanian (Kostratani).
"Kami punya Kostratani yang mendekatkan teknologi artificial intelligence dengan pertanian. Kini Kostratani ada di kecamatan dan membawa online system. Kostratani juga dilengkapi dengan war room agriculture sebagai pengendali lalu lintas data dan perkembangan terkini sektor pertanian di tiap daerah," katanya.
"Oleh karena itu tiga kali ekspor menjadi keharusan. Saya berharap bawalah anak-anak muda itu masuk kembali ke pertanian. Wujudkan sistem tersebut melalui Kementan. Ekosistem pertanian juga harus tertata dari hulu sampai hilir dan masukan kurikulum pertanian masuk sekolah," katanya.
Mengenai hal ini, Kepala BPS Suhariyanto mendukung upaya Kementan dalam mewujudkan kedaulatan pangan melalui kekuatan single data. Menurut dia, kebijakan single data merupakan kebijakan konkrit dalam mengatur tata kelola suatu data.
"Kami mendukung satu data pertanian dan terobosan yang dilakukan Kementan di bawah pimpinan Syahrul Yasin Limpo. Untuk itu kita perlu mengundang semua instansi dan universitas agar mereka memahami metodelogi baca data. Mari kita semua berkolaborasi dan bersinergi," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti