Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

PBB Tak Bisa Konfirmasi Rudal Milik Iran Serang Kilang Minyak Arab Saudi

PBB Tak Bisa Konfirmasi Rudal Milik Iran Serang Kilang Minyak Arab Saudi Kredit Foto: Reuters/Hamad I Mohammed
Warta Ekonomi, New York -

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dilaporkan tidak dapat mengkonfirmasi Iran terlibat dalam serangan pesawat tak berawak (drone) dan rudal jelajah pada dua fasilitas minyak utama Saudi pada bulan September 2019.

Arab Saudi mengatakan Iran berada di balik serangan itu, yang menumbangkan setengah dari produksi minyak mentah negara kerajaan tersebut.

Tetapi sebuah laporan yang bocor dengan menyebut sekretaris jenderal PBB mengatakan para penyelidik tidak dapat membenarkan bahwa drone dan rudal itu berasal dari Iran.

Baca Juga: Artefak Kuno Saudi Dipamerkan di Museum Nasional Romawi Roma

Iran menyangkal peran apa pun dan mencatat klaim tanggung jawab dari pemberontak di Yaman.

Gerakan Houthi, yang didukung Iran, mengatakan pihaknya membalas serangan udara di Yaman oleh koalisi yang dipimpin Saudi yang mendukung pasukan pemerintah dalam perang saudara.

"Pada saat ini, (PBB) tidak dapat secara independen membenarkan bahwa rudal jelajah dan kendaraan udara tak berawak yang digunakan dalam serangan-serangan ini berasal dari Iran," Guterres menulis dalam laporan itu, yang dilihat oleh kantor berita Reuters dan AFP melansir BBC, Kamis (12/12/2019).

Tetapi laporan itu juga mencatat bahwa Houthi "tidak terbukti memiliki, atau dinilai memiliki" drone yang digunakan dalam serangan itu.

Guterres mengatakan penyelidikan PBB atas serangan itu terus berlanjut dan bahwa hasilnya akan diserahkan ke Dewan Keamanan setelah selesai.

Apa yang terjadi dalam serangan itu?

Kementerian pertahanan Saudi mengatakan 18 pesawat tak berawak menghantam fasilitas pemrosesan minyak Abqaiq (terbesar di dunia) dan empat rudal jelajah menghantam ladang minyak Khurais pada 14 September. Tiga rudal lainnya ditembakkan ke arah Abqaiq tetapi gagal.

Di Abqaiq, yang berjarak 330 km timur laut Riyadh, drone merusak 11 tangki pemisah spheroid yang digunakan untuk memisahkan gas dari minyak mentah dan menstabilkannya untuk ekspor. Lima menara stabilisasi yang digunakan untuk menghilangkan hidrogen sulfida dari minyak mentah dan dua tangki yang menahan air yang dikeluarkan dari minyak mentah juga terkena.

Di Khurais, 190 km ke barat daya, empat menara stabilisasi rusak.

Baca Juga: Guterres: PBB Tak Dapat Pastikan Rudal dalam Serangan di Saudi dari Iran

Serangan menutup 5,7 juta barel per hari dari produksi minyak mentah, yang merupakan sekitar 6 persen dari total pasokan global, dan menyebabkan lonjakan harga minyak.

Siapa yang disalahkan?

Juru bicara militer Houthi Yahyia Sari mengatakan pada 15 September bahwa pasukannya telah meluncurkan 10 drone dari Yaman setelah menerima dukungan "intelijen" dari orang-orang di dalam Arab Saudi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: