"Wartawan itu terus-menerus mencoba membuat saya menyebutkan kata genosida. Saya juga menolak karena saya tidak pernah mengatakan bahwa genosida terjadi di Myanmar," ujar Schabas.
Dalam wawancara Reuters, Schabas juga membalas kritik atas pandangannya tentang peristiwa di Srebrenica, Bosnia, ketika sekitar delapan ribu pria dan anak lelaki Muslim dibantai oleh pasukan Serbia Bosnia pada Juli 1995. Schabas mengatakan dia telah menerima bahwa Srebrenica adalah genosida.
“Saya tidak berdebat dengan siapa pun tentang apakah genosida terjadi di Srebrenica. Itu sudah diputuskan,” ujar Schabas.
Baca Juga: Tokoh Myanmar: Kesaksian Aung San Suu Kyi Itu Bohong
Schabas mengatakan genosida adalah subjek yang sangat sensitif dan dapat memicu perdebatan. Selain itu, pembahasan mengenai genosida kerap memicu amarah. Dia mengatakan keputusannya untuk membela Myanmar bukan berdasarkan keputusan emosional tetapi profesional.
“Saya disewa sebagai pengacara, mereka adalah klien saya," kata Schabas.
Pada 2015, Schabas terpaksa mengundurkan diri sebagai ketua Komisi Penyelidikan PBB tentang Konflik Gaza. Pengunduran diri tersebut dilakukan setelah ada keluhan dari Israel tentang pekerjaan Schabas sebelumnya untuk Organisasi Pembebasan Palestina.
Direktur United Nation Watch Hillel Neuer mengatakan pada waktu itu Schabas telah melanggar tugasnya sebagai kepala penyelidikan Dewan HAM PBB. Selain itu dia telah membuat pernyataan merugikan termasuk seruannya untuk mendakwa perdana menteri Israel dan menyebutnya sebagai terdakwa favoritnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Shelma Rachmahyanti
Tag Terkait: