Pengungsi Rohingya menyebut Aung San Suu Kyi berbohong kepada Pengadilan Keadilan Internasional dalam kesaksian pada Rabu (11/12). Tokoh Myanmar itu menyangkal angkatan bersenjata negaranya bersalah melakukan genosida terhadap kelompok minoritas Muslim.
"Dunia akan menilai klaim mereka tidak ada genosida dengan bukti," kata seorang pemimpin Rohingya Mohammed Mohibullah.
Baca Juga: 93 Warga Rohingya Diadili di Pengadilan Myanmar
Ketua Masyarakat Arakan Rohingya untuk Perdamaian dan Hak Asasi Manusia itu memberi gambaran dengan seorang pencuri yang tidak akan pernah mengakui sebagai pencuri. Namun, dengan bukti yang ada keadilan dapat diperlihatkan.
"Bahkan jika Suu Kyi berbohong, dia tidak akan selamat. Dia pasti akan menghadapi keadilan. Dunia harus mengambil langkah melawannya," kata Mohibullah di kamp pengungsi Kutupalong di distrik Cox's Bazar, Bangladesh.
Suu Kyi mengatakan kepada pengadilan, eksodus ratusan ribu Muslim Rohingya ke negara tetangga Bangladesh adalah hasil yang disayangkan dari pertempuran dengan pemberontak. Dia membantah tentara telah membunuh warga sipil, memperkosa perempuan, dan membakar rumah pada 2017.
Pengungsi lain di Kutupalong Nur Kamal juga menolak kesaksian Suu Kyi. Dia menyatakan, militer telah membunuh banyak orang melepaskan tembakan langung dan itu menjadi bukti genosida dilakukan.
"Dunia tidak akan menerima itu. Seluruh dunia telah melihat tingkat penyiksaan kami. Ini masih berlangsung," kata Kamal.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Shelma Rachmahyanti
Tag Terkait: