Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Media AS Tuding Ormas Islam RI Disogok China, NU Berang

Media AS Tuding Ormas Islam RI Disogok China, NU Berang Kredit Foto: Reuters/Petar Kujundzic

"Jangan hanya karena sikap berbeda (dengan Amerika Serikat) kita dianggap antek China—itu salah besar."

Masduki, yang termasuk dalam rombongan ormas-ormas Islam yang diundang bertandang ke Xinjiang, mengakui memang ada masalah dengan etnis Uighur di sana. Dia mencontohkan kasus warga muslim Uighur yang tak leluasa—bukan dilarang—beribadah di wilayah mereka, terutama yang mengikuti pelatihan vokasi di kamp khusus itu.

Di sisi lain, Pemerintah China memiliki undang-undang yang mengatur bahwa peribadatan harus di tempat-tempat ibadah yang telah disediakan, bukan di tempat kerja, dan hanya di hari libur, Sabtu dan Minggu.

Masduki menganggap itu bagian dari permasalahan atas hak-hak dasar yang dihadapi muslim Uighur di Xinjiang. Namun, menurutnya, MUI, NU, dan Muhammadiyah tak serta-merta memprotes keras China, melainkan melalui pendekatan persuasif yang dia sebut soft diplomacy, bukan hard diplomacy.

Pria yang kini menjabat Staf Khusus Wakil Presiden Ma'ruf Amin itu balik menuding publikasi The Wall Street Journal sesungguhnya bagian dari perselisihan antara Amerika Serikat dengan China.

"Itu angle (sudut pandang pemberitaan) Amerika dengan berbagai masalahnya dengan China; bagian dari perang dagang Amerika dengan China."

Pada prinsipnya, Masduki mengklaim, MUI, NU, dan Muhammadiyah tetap menaruh perhatian pada komunitas muslim Uighur. "Bagaimanapun," katanya menegaskan, "kita ikut merasakan sakitnya umat Islam di Xinjiang."

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: