Lebih lanjut, Armand mengatakan, seluruh proses pemilihan mitra investor strategis ini ditargetkan tuntas pada pertengahan tahun dan pada Juli 2020 diharapkan sudah dilakukan penandatanganan kerja sama.
"Yang jelas, mitra investor strategis harus memilki kemampuan dan pengalaman global di sektor kebandarudaraan, termasuk aspek operasional dan bisnis, mampu menaikkan trafik penumpang dan penerbangan, serta secara finansial bisa memberikaan pendanaan dalam jangka waktu panjang," ungkap Armand.
Baca Juga: Pertamina Siapkan Avtur Lebih dari 10 Juta Liter untuk Kualanamu
Saat ini kapasitas terminal penumpang di Kualanamu adalah 8 juta penumpang per tahun, di mana perkembangan selanjutnya, kapasitas terminal penumpang ditargetkan akan dapat menampung pergerakan penumpang mencapai 17 juta penumpang di 2024.
Melalui strategic partnership, maka pengembangan Kualanamu dapat dipercepat sehingga mampu mengakomodasi pertumbuhan industri.
Adapun dengan strategic partnership ini, Kawasan Bandara Internasional Kualanamu akan dikembangkan menjadi Aerocity, serta hub untuk penumpang dan kargo di wilayah Barat Indonesia, dengan nilai investasi indikatif senilai US$500 juta.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Rosmayanti