Mahasiswa UGM Murka ke Kampus, Merasa Kecewa dan Bilang: Bukan Panutanku!!
Warganet dan sejumlah mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) memprotes pihak kampus karena tak juga mengesahkan peraturan kekerasan seksual yang diwacanakan sejak tahun lalu.
Tagar #UGMBohongLagi pun menjadi tren di Twitter Indonesia, dicuitkan hingga 9.480 kali oleh para pengguna media sosial berlambang burung biru itu.
"Pengesahan peraturan kekerasan seksual di UGM menempuh jalan yang panjang, berawal dari kasus kekerasan seksual yang terjadi di KKN UGM. Besarnya tekanan media membuat UGM mulai merespons serius kasus ini," kata Ketua BEM UGM, M. Atiatul Muqtadir, dikutip Selasa (17/12/2019).
Baca Juga: Aktivis Tuding DPR Tak Serius Garap RUU Penghapusan Kekerasan Seksual
Setelah itu, kampus membentuk tim untuk menyusun rancangan peraturan. Menurut Fathur, mahasiswa cukup terlibat dalam penyusunan.
"28 Februari 2019, perwakilan mahasiswa dan LSM bertemu tim penyusun membahas peraturan tersebut," tambahnya.
Kemudian, pada 29 Mei, tim penyusun menyerahkan rancangan peraturan kekerasan seksual ke pihak rektorat. Fathur mengaku, rancangan itu tidak langsung disahkan.
Ia menyampaikan, "aturan itu justru tak ada kabar, mahasiswa terus melakukan follow-up melalui forum advokasi."
Hingga akhirnya pada 25 Juli 2019 mahasiswa kembali mendesak pihak kampus di forum yang turut dihadiri oleh perwakilan rektorat UGM. Pada akhirnya, UGM menjanjikan mengesahkan peraturan pada Desember ini dengan dalih ada pasal yang masih perlu dikoordinasikan dengan pihak kampus.
Karena tak ada perkembangan, Aliansi Mahasiswa UGM memutuskan untuk menggelar aksi "Menggugat Gadjah Mada" pada 13 November lalu.
Simak utas lengkap dari Fathur:
DiesNataLIEs UGM,
— M Atiatul Muqtadir (@fathuurr_) December 16, 2019
Ada apa dengan #UGMBohongLagi ??
tanpa menghormati rasa hormat kepada semua elemen civitas akademika gadjah mada, utas ini bukanlah upaya menjatuhkan kampus biru tercinta.
Saya belajar dan bertumbuh disini. Izinkan ikut dalam agenda perbaikan kampus ini. pic.twitter.com/VQbQfnwLSN
Berikut sejumlah respons para warganet soal #UGMBohongLagi:
ini video lengkap kronologi #UGMBohongLagi pic.twitter.com/SJK48USrS2
— M Atiatul Muqtadir (@fathuurr_) December 16, 2019
#UGMBohongLagi
— M. F. S (@fahmisiddiq129) December 17, 2019
Gimana Indonesia mau maju, orang pendidik nya aja kayak gini pic.twitter.com/agoeIToaPA
Our society which I think is still more patriarchy make it possible for that kind of abuse to happen. Not many of us realize that even cat-calling is abusive and jeopardises the victims. #UGMBohongLagi
— Oktaandirahman (@iamrenoat) December 16, 2019
Masalah peraturan kekerasan seksual di ugm sudah berlarut-larut. Nanti malam saya coba buat thread soal perjuangan panjang kawan2 mendesak rektorat
— M Atiatul Muqtadir (@fathuurr_) December 16, 2019
Buat kalian yg peduli dan ga mau lagi dibohongi, ayo ikut suarakan #UGMBohongLagi pic.twitter.com/g9SPARke66
Jadi, mau sampai kapan?
— ir (@irdhrs) December 17, 2019
Nunggu gelombang mahasiswa turun ke jalan? Seperti Gejayan Memanggil beberapa bulan lalu. #UGMBohongLagi #bukanPANUTanku pic.twitter.com/KdKr9pAHg2
9. #UGMBohongLagi adalah bentuk protes dan kekecewaan mahasiswa UGM yang terus diingkari janjinya. Ini jg bentuk peringatan, bahwa kampus yang seringkali mendeklarasikan diri sebagai 'kampus berintegritas' hari ini kembali melanggar integritasnya.
— M Atiatul Muqtadir (@fathuurr_) December 16, 2019
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna
Tag Terkait: