Media AS Ungkap Bagaimana Seorang Petugas Kebersihan Jadi Perantara Jual-Beli Senjata Korut
Polisi menyatakan, pada bulan-bulan sebelum penangkapannya, Choi juga diduga bekerja untuk menengahi kesepakatan untuk menjual rudal dan teknologi terkait dan keahlian dari Korut ke entitas yang dirahasiakan diwakili oleh seorang pengusaha di Taiwan.
"Pada satu titik, pengusaha itu mengiriminya sebuah pamflet untuk unit pengukuran inersia taktis, yang digunakan dalam panduan rudal, tampaknya berharap untuk menghasilkan setara dengan bantuan Korea Utara," kata pernyataan polisi.
Dalam wawancara dengan polisi yang dirinci dalam pernyataannya, Choi diduga mengatakan bahwa dia diminta oleh pengusaha untuk membantu pembelian teknologi giroskop untuk keperluan navigasi kapal.
Baca Juga: Utusan Khusus AS Paksa Korut Lanjutkan Pembicaraan Terkait Denuklirisasi
Polisi menangkap Choi sebelum pasokan semacam itu dapat dimulai. Polisi mengatakan mereka telah mengawasi Choi selama sekitar tiga bulan setelah mendapat informasi dari agen di luar negeri.
Choi yakin informasi tentang dirinya diberikan oleh pejabat Korsel setelah dia mencoba menengahi kesepakatan dengan sebuah perusahaan di sana.
Dalam wawancara polisi, dia mengatakan bahwa sekitar bulan April 2015, dia berusaha untuk menengahi penjualan batubara Korut ke Korsel dengan harga yang tinggi sebagai bagian dari rencana untuk memperlancar hubungan antara Seoul dan Pyongyang setelah tenggelamnya kapal perang Korsel pada tahun 2010.
Penyelidikan internasional menemukan Korut menorpedo kapal itu, tetapi Pyongyang membantah bertanggung jawab.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: