Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Media AS Ungkap Bagaimana Seorang Petugas Kebersihan Jadi Perantara Jual-Beli Senjata Korut

Media AS Ungkap Bagaimana Seorang Petugas Kebersihan Jadi Perantara Jual-Beli Senjata Korut Warga berjalan di depan sebuah monitor yang memperlihatkan berita ancaman terbaru Korea Utara di Tokyo, Jepang, Kamis (10/8). | Kredit Foto: Reuters/Toru Hanai

Jaksa penuntut mengatakan transaksi itu menetapkan bahwa ia memiliki sejarah panjang dengan Korut dan mampu melakukan transaksi besar.

Menurut pernyataan polisi, Choi mendirikan serangkaian perusahaan termasuk yang disebut Auskor Engineering Pty.Ltd. Dokumen kepolisian menunjukkan ia sempat melakukan perjalanan ke negara-negara dengan sejarah berurusan dengan Korut, termasuk Suriah, Rusia, dan Sudan. Choi tercatat sembilan kali bepergian ke Korut antara 2007 dan 2011.

Polisi menuduh Choi secara teratur mengirim email kepada seseorang atau orang-orang yang memiliki hubungan ke restoran mie di Kamboja yang berfungsi sebagai saluran untuk berkomunikasi dengan pejabat militer dan pemerintah di Korut.

Baca Juga: Baik Betul! Rusia-China Lagi Kompak buat Ajukan Pencabutan Sanksi Korut, AS Jangan Marah Ya!

Saat PBB dan AS memperketat sanksi untuk membuat penjualan batu bara Korut ilegal pada 2017, Choi diduga terus berusaha melakukannya.

"Dalam satu kesepakatan yang diduga melibatkan pembeli yang tidak diungkapkan di Indonesia, ia membahas apakah akan membuat batu bara itu seolah-olah berasal dari Rusia atau China," kata dokumen polisi.

"Sisi Indonesia menyatakan keprihatinan tentang sanksi dan kesepakatan gagal," menurut pernyataan polisi.

Kesepakatan lain yang diduga, untuk mentransfer batu bata Korut yang disamarkan dengan transit di Rusia ke sebuah perusahaan di Vietnam, ditunda.

"Tidak ada kapal untuk memasuki pelabuhan kami, karena sanksi ekonomi," tuding polisi mengutip pernyataan Choi.

Polisi menuduh Choi kemudian memulai negosiasi putaran kedua untuk menjual batu bara Korut ke Indonesia, dengan rencana untuk mengirimkannya melalui negara lain untuk secara ilegal menyamarkan asalnya.

"(Rencana) itu terganggu oleh penangkapannya pada tahun 2017," kata polisi.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: