Krisis Muslim Uighur dan 10 Hal yang Harus Diketahui di Xinjiang
8. Kerabat takut untuk berbicara
Sebagian besar keluarga tahanan mengaku tidak tahu dengan nasib mereka, sementara yang berbicara berisiko ditahan. Untuk menghindari kecurigaan seperti itu, warga Uighur memutuskan hubungan dengan teman dan keluarga yang tinggal di luar China.
Mereka memperingatkan para relasinya untuk tidak meneleponnya dan menghapus kontak orang luar dari aplikasi media sosialnya.
9. Masa lalu yang gelap
Kamp-kamp interniran tersebut adalah tempat pencucian otak, penyiksaan dan hukuman yang mengingatkan kembali pada saat-saat paling gelap di era Mao. Ketika itu, siapa pun yang dicurigai tidak loyal kepada negara atau Partai Komunis China dapat berakhir di kamp-kamp kerja paksa yang terkenal kejam.
Kelompok etnis minoritas Muslim di Xinjiang hidup dalam ketakutan permanen untuk diri mereka sendiri dan saudara mereka yang ditahan.
10. Pentingnya dukungan untuk Uighurs
Upaya China untuk memaksakan sensor yang kuat terhadap mereka yang memberikan dukungan kepada Muslim Uighurs di luar negeri harus ditentang.
Ozil telah mengambil sikap penting dalam berbicara untuk mendukung mereka yang menghadapi penganiayaan brutal di Xinjiang dan intervensinya telah meningkatkan kesadaran global akan salah satu krisis hak asasi manusia yang paling parah di zaman ini.
Sejumlah pihak atau bahkan negara berhak untuk tetap diam, tetapi hak Ozil atau pihak lain untuk kebebasan berekspresi harus tetap dipertahankan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: