Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Soal Isu Ancaman Ratusan Militer Saudi, Pentagon: Tidak Ada Skenario Jahat

Soal Isu Ancaman Ratusan Militer Saudi, Pentagon: Tidak Ada Skenario Jahat Kredit Foto: Reuters/Yuri Gripas
Warta Ekonomi, Washington -

Pentagon dalam tinjuannya menyimpulkan bahwa mereka tidak menemukan ancaman baru dari sekitar 850 perwira militer dari Arab Saudi yang menjalani pelatihan di pangkalan militer Amerika Serikat (AS). Tinjauan itu diumumkan setelah penembakan 6 Desember oleh seorang perwira Angkatan Udara Saudi yang menewaskan tiga orang di Naval Air Station (NAS) Pensacola, Florida.

"Kami dapat melaporkan bahwa tidak ada informasi yang mengindikasikan skenario ancaman segera yang ditemukan," kata Garry Reid, Direktur Intelijen Pertahanan, Kontra Intelijen, Penegakan Hukum dan Keamanan Pentagon dalam breafing kepada wartawan, hari Kamis (19/12/2019).

Baca Juga: Beri Respons atas Laporan Pentagon, Iran Bantah Persenjatai Taliban Afghanistan

Kesimpulan itu membuka jalan bagi dinas militer AS mencabut penangguhan pelatihan operasional bagi pilot-pilot militer Arab Saudi dan pembatasan kru udara Saudi untuk para perwira infantri untuk belanjar di kelas-kelas.

FBI mengatakan para penyelidik AS percaya Letnan Dua Angkatan Udara Arab Saudi Mohammed Saeed Alshamrani (21), bertindak sendiri saat melakukan penembakan di Pangkalan Angkatan Laut AS di Pensacola sebelum dia ditembak mati oleh wakil sheriff.

Sebuah kelompok pemantau terorisme online mengatakan Alshamrani telah mem-posting kritik terhadap perang AS di negara-negara yang mayoritas penduduknya Muslim sebelum dia melakukan penembakan. Melalui media sosial, dia juga menuliskan kutipan pernyataan dari pendiri al-Qaeda, Osama bin Laden.

Baca Juga: Turki Ancam Tutup Pangkalan Nuklir AS, Pentagon Bereaksi Keras!

Pentagon mengatakan pihaknya akan melakukan peningkatan tinjauan terhadap peserta pelatihan militer internasional, termasuk memantau akun media sosial mereka. Ada sekitar 5.000 personel dari 150 negara yang berlatih di pangkalan militer AS.

Seorang pejabat pertahanan AS, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan tinjauan itu tidak berbicara dengan informasi apa pun bahwa FBI mungkin berkumpul secara terpisah tentang penembakan di pangkalan militer di Pensacola.

Sejauh ini, terlepas dari aksi penyerang yang menewaskan tiga orang, penyelidikan FBI belum mengungkap bukti bahwa ada penyerang potensial lainnya yang berada di antara personel militer Arab Saudi yang sekarang berlatih di Amerika Serikat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: