Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Turki Ancam Tutup Pangkalan Nuklir AS, Pentagon Bereaksi Keras!

Turki Ancam Tutup Pangkalan Nuklir AS, Pentagon Bereaksi Keras! The Pentagon is seen in this aerial photo from the Air Force One in Washington, DC, U.S., March 29, 2018. | Kredit Foto: Reuters/Yuri Gripas
Warta Ekonomi, Washington -

Ancaman rezim Presiden Recep Tayyip Erdogan yang menyebut akan menutup pangkalan militer yang digunakan Amerika Serikat (AS) rupanya mendapat balasan. Kepala Pentagon Mark Esper bereaksi cepat. Ia mengatakan merasa perlu untuk berbicara dengan Menteri Pertahanan Turki.

Esper mengatakan pembicaraan perlu dilakukan untuk memahami seberapa serius ancaman Presiden Erdogan untuk menutup Pangkalan Udara Incirlik.

Ancaman pemimpin Turki itu dilontarkan hari Minggu sebagai respons terhadap ancaman sanksi AS dan resolusi Senat AS yang mengakui pembunuhan massal orang-orang Armenia satu abad yang lalu oleh pasukan Kekaisaran Ottoman sebagai genosida.

Baca Juga: Pangkalan Militer AS di Irak Sering Diserang, Pentagon Geram dan Sampaikan Konsekuensi pada Baghdad

"(Pembicaraan) itu belum diangkat pada saya sebelumnya. Yang pertama saya dengar adalah membacanya di koran seperti yang baru saja Anda sebutkan dan jadi saya perlu berbicara dengan rekan pertahanan saya untuk memahami apa arti sebenarnya dan seberapa seriusnya," kata Esper kepada wartawan, seperti dikutip Reuters, Selasa (17/12/2019).

Selain Incirlik, Erdogan mengancam akan menutup pangkalan radar Kurecik.

Menurut Esper, jika Turki serius akan menutup pangkalan Kurecik, itu harus didiskusikan oleh NATO.

"Mereka adalah negara berdaulat untuk memulai (penutupan pangkalan), sehingga mereka memiliki hak yang melekat untuk menampung atau tidak menampung NATO atau pasukan asing," kata Esper.

"Tapi sekali lagi, saya pikir ini menjadi masalah aliansi, komitmen Anda terhadap aliansi, jika memang mereka serius dengan apa yang mereka katakan," ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: