Millenial-Gen Z Kolaborasi Sulap Museum Jadi Lebih Asyik
Di tengah peran dan fungsinya sebagai media belajar sekaligus wadah melestarikan sejarah, keberadaan museum di masyarakat masih saja menemui sejumlah kendala.
Persepsi negatif berupa tempat yang sepi dan membosankan masih melekat pada museum, yang di wilayah Jakarta saja, misalnya, ada 80 museum lebih yang menyimpan berbagai data-data penting terkait sejarah.
Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi semua pihak, terutama bagi Putera dan Puteri Duta Museum 2019 ke depan. Dengan peran dan fungsinya yang sebenarnya sangat penting dan strategis, museum-museum ini perlu ‘sentuhan baru’ dari generasi millennials dan Gen Z mulai dari ide pemasaran hingga perbaikan internal manajemen museum itu sendiri.
Baca Juga: Cihuy! Jabar Bakal Punya Museum Kedaulatan Pangan
Ketua Asosiasi Museum Indonesia (AMI) DKI Jakarta, Yiyok T Herlambang, ajang Duta Museum DKI Jakarta 2019 merupakan ajang pemilihan calon Putera dan Puteri Duta Museum yang digelar di bawah AMI DKI Jakarta Paramita Jaya.
Ajang ini sengaja diinisiasi demi mempromosikan museum yang ada di DKI Jakarta baik di dalam maupun di luar negeri, agar lebih populer dan dikenal masyarakat luas.
Para finalis yang telah mengikuti serangkaian proses pembekalan dan karantina sejak 1 Desember 2019 lalu telah mendapatkan materi dan penjurian dari tokoh-tokoh expert di bidangnya, seperti Sylviana Murni, Dion Dewa Barata, Adhyanti Sardanarini Wirajuda, Siti Farida Haryoko, Ali Akbar, Intan Mardiana, Pamuji Lestari, dan Deivy Zulyanti Nasution.
“Para Duta museum ini harus dapat mengajak masyarakat untuk datang ke museum dan mengambil manfaatnya sebagai ajang edutainment yang menarik. Selanjutnya pada tahun depan mereka akan melanjutkan proses pemilihan hingga ke tingkat nasional,” ujar Yiyok, dalam keterangan resminya, di Jakarta, Sabtu (21/12/2019).,
Baca Juga: Suka sama Benda-benda Keramat? 3 Museum Ini Tempatnya
Di lain pihak, Sekretaris Dinas Pariwisata dan kebudayaan (Sekdisparbud) DKI Jakarta, Asiantoro, dalam sambutannya menjelaskan bahwa kegiatan pemilihan Duta Museum telah mendapat respon positif Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
"Pemerintah DKI Jakarta jelas mendukung ini dan hendaknya dapat dikolaborasikan dengan para finalis dan juga seluruh peserta yang berpartisipasi,” ujarnya.
Terlebih, menurut Asiantoro, tahun depan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif secara nomenklatur pemerintahan akan berpisah dengan Kebudayaan. Dengan demikian, museum yang masuk di Dinas Kebudayaan disebut akan lebih bisa fokus lagi dalam membuat event menuju Duta Museum tingkat Nasional.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Taufan Sukma
Editor: Clara Aprilia Sukandar
Tag Terkait: