Karyawan di Perusahaan Ini Terima Bonus Akhir Tahun Hingga Miliaran, Belum Sama Gaji Pokok Loh!!
Bonus akhir tahun jadi satu hal yang ditunggu-tunggu oleh para pekerja, sebagai sumber pendapatan tambahan yang bisa saja dipakai untuk akomodasi liburan. Nah, pertanyaannya, berapakah besarannya?
Nominalnya beragam. Sebagai contoh, seribu karyawan WeChat Pay di China akan menerima kompensasi gaji 10 bulan sebagai bonus akhir tahun mereka. Berdasarkan laporan keuangan perusahaan pada 2018, karyawan WeChat Pay (yang merupakan bagian dari Tencent) dibayar sekitar Rp129,1 juta per bulan.
Jika ditotal, jumlah bonus akhir tahun karyawan WeChat Pay bisa bernilai hampir Rp1,3 miliar. Belum lagi, tim mereka baru saja memenangkan 200 juta renmibi (sekitar Rp399,2 miliar) berkat penghargaan bertajuk 'Founders Award', dikutip dari KrAsia (23/12/2019).
Baca Juga: Lawan Dominasi Alipay, WeChat Pay Minta Bantuan Visa hingga MasterCard
Artinya, masing-masing karyawan akan menerima 200 ribu renmibi (sekitar Rp399,2 juta) sebagai tambahan bonus akhir tahun.
Memang, bayaran bekerja di perusahaan teknologi sekelas Tencent terbilang besar. Buktinya, saat rata-rata gaji bulanan di China ada di angka 8,5 ribu yuan (sekitar Rp16,9 juta) di 37 wilayah hingga lebih dari 10 ribu yuan (sekitar Rp20 juta) di kota besar, upah karyawan Tencent sudah menginjak angka tiga digit.
WeChat Pay yang meluncur pada Agustus 2013 telah berkembang pesat hingga bisa menyaingi Alipay yang mengudara pada Oktober 2004. Pada kuartal I 2019, Alipay memiliki lebih dari 53% pangsa pasar, sedangkan Tencent menguasai 40%, berdasarkan data iResearch.
Kedua sistem pembayaran digital itu mendominasi lebih dari 90% pasar pembayaran seluler di China, serupa dengan persaingan Gopay dan OVO di Tanah Air.
WeChat Pay memungkinkan para wisatawan mancanegara di China untuk mengakses rangkaian layanan pembayaran, dari Visa, Mastercard, American Express, Discover Global Network, hingga JCB Jepang. Selain itu, WeChat Pay juga telah tersedia di 49 pasar di luar China daratan dan mengklaim mendukung transaksi lintas negara dalam 16 jenis mata uang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna
Tag Terkait: