Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kata Siapa Istana Lindungi Eks Bos Jiwasraya? Ini Kata Orang Dalam...

Kata Siapa Istana Lindungi Eks Bos Jiwasraya? Ini Kata Orang Dalam... Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menjawab isu pihak Istana Negara melindungi mantan Direktur Keuangan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Hary Prasetyo, terlebih karena Hary pernah bekerja di KSP.

Menurutnya, ia baru mengetahui juga adanya persoalan di perusahaan BUMN tersebut. "Bahwasanya kalau beliau ada kaitannya dengan peristiwa Jiwasraya, beliau memiliki kewajiban untuk mempertanggungjawabkan dan penegak hukum memiliki hak untuk melakukan langkah-langkah hukum. Jadi tidak ada Moeldoko melindungi, Istana melindungi, apalagi Istana. Moeldoko tidak ada melindungi, KSP sama sekali tidak, apalagi Istana. Istana saja nggak ngerti kalau Pak Hary di sini," katanya kepada wartawan, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (23/12/2019).

Baca Juga: Eks Direktur Jiwasraya Disebut Mantunya, Moeldoko Ngomel-Ngomel

Baca Juga: Gila!! Beneran Nih Jiwasraya Dirampok untuk Pilpres?

Lanjutnya, soal Hary, ia menegaskan sudah tidak lagi memakai jasanya di KSP. "Pak Hary sekarang sudah nggak ada di KSP. Kehadiran Pak Hary yang ke KSP itu inisiasi pribadi. Ingin masuk ke KSP, berikutnya melalui seleksi. Walaupun waktu itu seleksinya saya juga harus jujur, seleksinya tidak seperti sekarang, sekarang sangat ketat, kalau dulu kurang ketat seleksinya. Berikutnya KSP tidak melindungi. Apanya yang melindungi?" ucapnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan alasan KSP sempat merekrut Hary karena menilai kinerjanya yang bagus di PT Jiwasraya.

"Pada saat beliau di Jiwasraya memiliki catatan yang positif, bagaimana bisa mengubah wajah Jiwasraya. Itulah yang me-reference KSP, saya, untuk yang bersangkutan bisa diangkat ke sini. Jadi jangan salah dulu analisanya. Kedua, bahwa setelah isu Jiwasraya muncul dan mulai ada nama Pak Hary terlibat dalam urusan itu, maka saat itulah kita berketetapan tidak lagi merekrut yang bersangkutan," jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: