Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Keluar Penjara Ratna Langsung Ngegas, Eh Dikatain Istana Sesat!

Keluar Penjara Ratna Langsung Ngegas, Eh Dikatain Istana Sesat! Kredit Foto: Antara/Galih Pradipta
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin merespons pernyataan Ratna Sarumpaet yang berharap Presiden Joko Widodo (Jokowi) kapok telah memenjarakan dirinya.

Menurut Ngabalin, pernyataan pernyataan Ratna itu menyesatkan. "Jadi kalau dia mengeluarkan pernyataan itu, itu adalah pernyataan yang sesat dan menyesatkan kepada publik Tanah Air. Tidak boleh," katanya kepada wartawan, Jumat (27/12/2019).

Lanjutnya, ia menegaskan Jokowi sebagai Kepala Negara tidak ikut campur tangan dalam kasus Ratna. Tegasnya, hukuman yang diterima Ratna merupakan akibat dari perbuatannya yang tak tunduk pada hukum.

"Jadi presiden sebagai kepala negara tak mungkin bisa mengatur pengadilan. Kedua siapapun dan apapun pangkat dan jabatannya mesti tunduk di bawah ketentuan hukum dan perundang-undangan di tanah air. Kalau lah dari awal seperti itu yang dilakukan oleh Ratna Sarumpaet, tidak mungkin bisa disangkakan dan bisa dihukum," ucapnya.

Baca Juga: Ratna Sarumpaet Tak Kapok, Bebas Tetap Jadi Aktivis

Lebih lanjut, ia menilai Ratna belum bisa melupakan situasi ketika tersandung kasus hoaks. Bahkan, menurut dia, Ratna belum sadar atas kesalahannya itu.

"Yang pertama dia belum move on. Kedua dia tidak sadar dan tidak tahu akan dirinya melakukan kesalahan dan kebohongan publik. Karena kalau dia mengeluarkan pernyataan bahwa biar Jokowi kapok, memang Pak Jokowi yang bikin dia masuk penjara?" jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, Ratna Sarumpaet mennyatakan akan tetap mengkritik pemerintah usai dirinya bebas bersyarat. Ia juga berharap Presiden Jokowi kapok telah memenjarakannya lantaran usianya yang sudah tua.

"Itu kan tabiat saya. Jadi saya rasa mudah-mudahan Pak Jokowi juga kapok memenjarakan saya. Nggak ada gunanya juga, saya orang tua. Masa kalau saya mengkritik terus saya dimarahin lagi, nggak boleh begitu dong. Kita negara demokrasi," kata Ratna di rumahnya di Jl Kampung Melayu Kecil, Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (26/12).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: