Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cendekiawan Muslim Uighur Hilang, Benarkah China Jatuhkan Hukuman Mati?

Cendekiawan Muslim Uighur Hilang, Benarkah China Jatuhkan Hukuman Mati? Kredit Foto: BBC

Dia dikenal luas di kalangan pakar geografi dan mendapatkan penghargaan dari universitas kenamaan di Paris, Ecole Pratique des Hautes Etude (EPHE).

Tahun 2017 ia menghilang dan tak ada komentar apapun dari para pejabat.

Teman-temannya yakin dia dijatuhi hukuman mati setelah diadili dengan dakwaan separatisme secara diam-diam.

"Ada ratusan akademisi Uighur dan kalangan profesional yang diciduk," kata Michael Caster, peneliti dan penulis buku The People`s Republic of the Disappeared (Republik Rakyat yang menghilang), kepada BBC.

Baca Juga: PA 212: Penindasan Uighur Tak Bisa Ditolerir

"Targetnya adalah para pemimpin komunitas, budaya dan intelektual dan ini adalah genosida budaya."

Tiyip belajar geografi di provinsi asalnya dan sempat melanjutkan studi di Jepang sebelum kembali untuk mengajar di almamaternya.

Teman-temannya mengatakan pada tahun 2017, Tiyip dalam perjalanan ke Eropa untuk menghadiri konperensi dan meluncurkan kerjasama dengan universitas Jerman.

Ditangkap karena punya WhatsApp

Namun di bandara dia dicegah dan diminta untuk kembali ke ibu kota Xinjiang, Urumqi.

Berita tentang Tiyip berakhir di situ, kata teman Tiyip kepada BBC.

Ia tak kunjung pulang dan teman-teman serta keluarganya diperiksa dengan pertanyaan seputar korupsi.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: