“Tapi, kan ada fatsun (sopan santun) politik. Misal, dulu Pak Jokowi berpasangan dengan Pak Ahok (Basuki T. Purnama). Lalu, Pak Jokwi jadi Presiden. Lalu, naiklah Pak Ahok jadi Gubernur DKI, wakilnya itu fatsun politiknya adalah kader PDIP, pengusung Jokowi-Ahok. Maka, Pak Djarot sebagai Wagub. Itukan fatsun,” ucapnya.
Menurut dia, bila berkaca pada pengalaman kepemimpinan Jokowi-Ahok. Maka tidak perlu lagi ada pemilihan di DPRD karena jatah kursi wagub sudah menjadi hak PKS.
“Sekarang fatsun itu mau dibuang atau bagaimana?. Nah, fatsun itu sekarang PKS yang jadi wakil itu. Karena, pengusungnya waktu itu kan dua, PKS dan Gerindra," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil