2. Anies melawan
Anies mengatakan selama tak ada pengendalian air yang dari Selatan, maka upaya yang dilakukan tetap akan bisa mengendalikan airnya.
"Mohon maaf Pak Menteri, saya harus berpandangan karena tadi bapak menyampaikan. Jadi, selama air dibiarkan dari selatan masuk ke Jakarta dan tidak ada pengendalian dari selatan, maka apa pun yang kita lakukan di pesisir termasuk di Jakarta tidak akan bisa mengendalikan airnya," kata Anies.
Ia menjelaskan sejak Maret di Kampung Melayu yang sudah dilakukan normalisasi tetap mengalami banjir ekstrem. Artinya. kuncinya ada pada pengendalian air sebelum masuk pada kawasan pesisir.
Baca Juga: Fahira ke Jokowi: Pak, Bapak Itu Presiden Punya Kuasa Atasi Banjir Jakarta
"Kita bersyukur bahwa sekarang Kementerian PUPR sedang menyelesaikan dua bendungan. Dan kalau dua bendungan itu selesai, maka volume air yang masuk ke pesisir bisa dikendalikan," kata Anies.
3. Jokowi salahkan sampah
Presiden Joko Widodo menyebut penyebab banjir yang terjadi di wilayah Jabodetabek terjadi lantaran kerusakan ekosistem dan kerusakan ekologi. Tak hanya itu, dia mengatakan perilaku masyarakat yang suka buang sampah sembarangan juga merupakan penyebab dari banjir yang terjadi awal tahun ini.
"Karena ada yang disebabkan oleh kerusakan ekosistem kerusakan ekologi yang ada. Tapi, juga ada yang memang karena kesalahan kita yang membuang sampah dimana-mana, banyak hal," kata Jokowi.
Dia pun menekankan bahwa penanganan banjir ini harus dikerjakan bersama-sama mulai dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kota hingga Kabupaten. Sehingga, dia yakin persoalan ini bisa tertangani dengan baik.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: