'Body-to-Body', Pertolongan Pertama Jika Bayi dan Lansia Kena Hipotermia saat Banjir
Sudah tiga hari sebagian wilayah Jabodetabek masih diterjang banjir besar. Risiko penyakit hipotermia bisa saja muncul menyerang kelompok rentan.
Di lokasi pengungsian banjir sudah mulai muncul keluhan risiko penyakit hipotermia. Untuk pencegahan, di beberapa wilayah yang masih terendam banjir, butuh perhatian khusus dari tenaga medis.
Hipotermia sangat rentan terjadi pada bayi dan lansia. Tak menutup kemungkinan, para korban banjir Jabodetabek pastinya ada dua dari kelompok masyarakat ini. Karena itu, mereka butuh perhatian khusus dari tenaga medis untuk mencegah datangnya risiko hipotermia.
Baca Juga: Wadidaw! Rumah 6 Artis Ini Terkena Banjir 2020, Sayang Barang Mewahnya Ya Guys!
Bicara mengenai hipotermia, di musibah banjir ini Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada 16 orang yang tewas. Tiga orang di antaranya karena hipotermia. Masalah ini harus disikapi serius, terlebih pada bayi dan lansia.
Lantas, bagaimana solusinya yang dapat dilakukan untuk mencegah dan mengatasi hipotermia pada bayi dan lansia? Dikutip dari Healthline, jika hipotermia terjadi pada bayi, orang tua mesti memastikan suhunya tidak turun secara drastis.
Penggunaan termometer menjadi penting untuk pengecekan lanjutan, supaya penanganan bisa maksimal. Anda harus tahu bahwa suhu tubuh bayi lebih bisa cepat dingin, dibandingkan orang dewasa. Makanya harus ada penanganan segera untuk membantu menstabilkan suhu tubuh bayi.
Baca Juga: Kiat-kiat Sehat Membersihkan Rumah Setelah Direndam Banjir
Lalu, apa yang dapat dilakukan? Pastikan tubuh bayi ditutupi jaket atau selimut yang tebal. Jika telinganya dingin, usahakan untuk gunakan topi hangat supaya suhu dingin tidak semakin menyebar.
Tidak ada salahnya juga untuk membauri tubuh bayi dengan minyak telon atau cairan hangat. Cara ini dilakukan agar suhu tubuh bayi dapat kembali normal dengan cepat.
Jika tidak berhasil, dilihat dari kondisi kulit bayi masih pucat, badan loyo, dan area bibir sangat kering, maka orang tua bisa melakukan tindakan 'body-to-body'. Jadi, dekap bayi Anda dengan hangat ke tubuh Anda. Transfer suhu yang terjadi akan menghangatkan tubuh bayi. Kalau tidak berhasil juga, segera bawa ke rumah sakit.
Baca Juga: Jakarta Direndam Air, Akun Formula E Dibanjir Cibiran Netizen
Sementara itu, apa yang dapat dilakukan jika lansia terserang hipotermia? Apakah caranya sama?
Dijelaskan dalam laman GPonline, ketika hipotermia terjadi tanpa membuat pasien pingsan, penanganan dengan menggunakan jaket hangat masih dapat membantu. Selain itu, pemberian cairan hangat juga dapat menaikan kembali suhu tubuh.
Perlu diketahui, butuh beberapa jam untuk Anda dapat mengembalikan suhu dingin lansia ke suhu normal. Selain menggunakan pakaian tebal, Anda juga dapat merendam satu lengan pada air hangat. Tindakan ini direkomendasikan beberapa ahli.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: