Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Demi Maksimalkan Cuan, Twitter Bakal Desentralisasi Sistem dengan Blockchain

Demi Maksimalkan Cuan, Twitter Bakal Desentralisasi Sistem dengan Blockchain Kredit Foto: Reuters/Thomas White
Warta Ekonomi, Jakarta -

Chief Executive Officer (CEO) Twitter, Jack Dorsey, melalui akun Twitter resminya menyatakan aplikasi media sosial itu ingin segera memindahkan platform-nya ke sistem blockchain. Pihak Twitter bahkan disebut telah membentuk tim khusus beranggotakan lima orang untuk mengembangkan pola kerja lebih lanjut dalam platform open source blockchain.

Nantinya, Twitter akan menjadi salah satu klien pertama. Sejumlah pendanaan bahkan telah disiapkan untuk operasional tim yang diberi nama Bluesky tersebut.

Dalam kesempatan yang sama, Chief Technology Officer (CTO) Twitter, Parag Agrawal, dilaporkan tengah dalam proses pencarian sosok yang dianggap tepat untuk memimpin tim Bluesky. Nantinya, tim ini bakal bekerja pada standar media sosial yang terdesentralisasi, seperti yang dilakukan Steem sebagai pendahulu EOS, atau bahkan membuatnya sejak dari awal.

Baca Juga: Masa Depan Sektor Keuangan dan Industri Ada di Blockchain

"Itulah satu-satunya arahan yang kami sediakan di Twitter Inc," ujar Dorsey lewat salah satu cuitan di akun resminya.

Ada kemungkinan bahwa ke depan Bluesky juga akan memasukkan komponen blockchain serupa yang digunakan dalam pemberdayaan cryptocurrency, seperti Bitcoin dan Ethereum. Namun, pertanyaan yang muncul apakah protokol baru ini bakal dapat memberikan keuntungan kepada Twitter sebagai sebuah lini bisnis.

Upaya menciptakan standar media sosial baru yang terdesentralisasi diyakini dapat mengalihkan dominasi dari platform Twitter. Dengan begitu, kemampuan Twitter untuk menghasilkan pundi-pundi uang juga diyakini bakal lebih efektif.

Dorsey sendiri berpendapat bahwa upaya ini bakal membuka kemungkinan bagi Twitter untuk lebih fokus pada inovasi dan melahirkan wacana online yang jauh lebih sehat dari platform yang ada saat ini.

"Ini akan memungkinkan kita untuk mengakses dan berkontribusi pada kumpulan percakapan publik yang jauh lebih besar. Memfokuskan upaya kita pada membangun algoritma rekomendasi terbuka yang mempromosikan percakapan yang sehat, dan akan memaksa kita untuk menjadi jauh lebih inovatif daripada di masa lalu," tutur Dorsey.

Langkah mendorong Twitter untuk lebih terdesentralisasi ini seolah menyusul beberapa inisiatif lain yang telah dilakukan oleh Dorsey untuk berfokus pada desentralisasi berbagai lini bisnisnya. Pada akhir 2017 lalu, misalnya, Square telah menambahkan dukungan untuk membeli dan menjual Bitcoin melalui aplikasi selulernya, Cash App.

Baca Juga: Rolls Royce Tantang SIA Kulik Blockchain untuk Penerbangan

Pada triwulan III-2018 lalu, Square juga memfasilitasi penjualan sekitar $50 juta dalam bitcoin per bulan, atau sekitar 5.600 BTC, yang menjadikannya fiat yang berarti di dalam dan di luar pasar Amerika Serikat.

"Kami mengamati bahwa ini adalah fitur yang diinginkan pelanggan kami, dan kami mendukung Bitcoin karena kami melihatnya sebagai langkah dalam jangka panjang menuju akses keuangan yang lebih besar bagi semua orang," ungkap Dorsey, saat itu.

Pada bulan Maret Dorsey juga telah meluncurkan Square Crypto, sebuah proyek yang mirip dengan Bluesky. Square Crypto adalah tim beranggotakan lima orang yang bekerja untuk meningkatkan ekosistem Bitcoin secara penuh di dalam Twitter. Jack Dorsey meyakini bahwa langkah desentralisasi merupakan jalan masa depan bagi seluruh bisnis yang digelutinya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Taufan Sukma
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: