Dia mencontohkan, seberapa mampu Zulkifli mempertegas identitas PAN dalam kancah politik nasional khususnya pasca-Pemilu 2019, apakah di jalur kanan atau di tengah.
"Lalu sejauh mana dia membentuk para kadernya agar lebih mumpuni menggawangi proses demokrasi secara menyeluruh," katanya.
Namun Ray Rangkuti menekankan bahwa PAN kedepan membutuhkan sosok pemimpin yang mampu menunjukkan profesionalisme dan konsistensinya dalam bersikap dalam dunia politik modern Indonesia.
Dia menilai, Ketua Umum PAN kedepannya kalau masih dipegang salah seorang Pimpinan MPR RI maka akan mengancam profesionalisme dalam pengelolaan partai.
"Jadi misalnya kalau dia jadi ketua umum partai, sebisa mungkin tidak lagi menjabat jabatan lain di luar jabatannya sebagai Ketum. Kalau dia jadi salah satu unsur pimpinan MPR, semestinya tidak lagi menjabat sebagai Ketum partai," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat