Iran baru saja melancarkan serangan ke dua pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di Irak. Serangan ini sebagai balasan atas pembunuhan terhadap jenderal top Iran, Qassem Soleimani, dalam sebuah serangan yang dilakukan oleh pesawat tanpa awak di Bandara Baghdad, Irak, akhir pekan lalu.
Pasca melancarkan serangan tersebut, Garda Revolusi Iran (IRGC) memperingatkan AS dan sekutu regionalnya agar tidak membalas serangan rudal terhadap pangkalan udara Ain al-Asad di provinsi Anbar barat Irak. Peringatan itu disampaikan melalui pernyataan yang dilaporkan kantor berita resmi Iran, IRNA.
"Kami memperingatkan semua sekutu Amerika, yang memberikan pangkalan mereka tentara terorisnya, bahwa setiap wilayah yang merupakan titik awal dari tindakan agresif terhadap Iran akan menjadi sasaran," kata IRGC seperti dilansir dari AP, Rabu (8/1/2020).
Baca Juga: Situasi Memanas, KBRI Teheran: Kami Siap Evakuasi WNI di Iran
IRGC juga mengancam akan menyerang Dubai di Uni Emirat Arab dan Haifa di Israel. Menurut kepala biro NBC News di Teheran, Ali Rouzi, Iran mengancam akan melepaskan gelombang serangan ketiga di Haifa, Israel, dan Dubai, Uni Emirat Arab, jika AS membalas serangan rudal mereka.
"Iran memperingatkan bahwa jika ada pembalasan atas dua gelombang serangan yang mereka luncurkan, gelombang (serangan) ke-3 mereka akan menghancurkan Dubai dan Haifa," tweet Arouzi seperti dilansir dari Washington Examiner.
"Iran membuat ancaman eskalasi massa," tulis kepala koresponden luar negeri NBC, Richard Engel.
"Untuk menyerang lebih banyak pangkalan di Irak. Untuk melepaskan Hizbullah. Untuk melepaskan milisi Syiah di Irak. Untuk menyerang Israel dan Dubai. Memperjelas bahwa (negara) ini siap untuk kampanye (luas) jika (eskalasi) ini semakin meningkat dengan respons AS," sambungnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Shelma Rachmahyanti
Tag Terkait: