Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tragis, 2 Pasang Pengantin Baru Jadi Korban Pesawat Ukraina yang Jatuh di Iran

Tragis, 2 Pasang Pengantin Baru Jadi Korban Pesawat Ukraina yang Jatuh di Iran Man and woman holding hands in front of priest during daytime. | Kredit Foto: Unsplash/Zelle Duda
Warta Ekonomi, Edmonton -

Dua pasang pengantin baru menjadi korban dalam kecelakaan pesawat Ukraina Airlines yang menewaskan seluruh awak dan penumpang. Arash Pourzarabi (26 tahun) dan Pouneh Gourji (25 tahun) baru saja melangsungkan pernikahan di kampung halaman mereka di Iran, dan menaiki pesawat Ukraina Airlines untuk kembali ke Kanada.

Presiden Iranian Heritage Society of Edmonton, Reza Akbari mengatakan, Pourzarabi dan Gourji merupakan mahasiswa pascasarjana ilmu komputer di Universitas Alberta, Kanada. Mereka berada di pesawat bersama empat teman lainnya yang ikut menghadiri pesta pernikahan dan 24 orang warga Iran-Kanada dari Edmonton.

"Ya Tuhan, saya tidak percaya. Ini mengejutkan bagi seluruh komunitas kami," ujar Akbari kepada Reuters. Seorang teman dekat sepasang pengantin baru itu, Borna Ghotbi mengatakan, mereka melangsungkan pernikahan sekitar tiga hari yang lalu.

Baca Juga: Keamanan Asing: Bukan Rudal, Ukraine International Airlines Jatuh karena Kerusakan Teknis

Sementara itu, korban lainnya yang juga baru saja menikah di Iran adalah Siavash Ghafouri Azar dan Sara Mamani. Pasangan itu baru saja membeli rumah di pinggiran Montreal.

Di Edmonton, puluhan orang berkumpul di tengah suhu -16 derajat celcius untuk mengenang teman dan kerabat mereka yang meninggal dunia dalam kecelakaan pesawat Ukraina Airlines. Mereka menyalakan lilin di sekeliling foto-foto para korban sambil menangis dan berpelukan.

"Dengan berada di sini, saya memberikan pesan bahwa kami ingin tahu apa yang terjadi. Penting bagi dunia untuk mengetahui apa yang terjadi," ujar mahasiswa teknik Ali Azimi.

Presiden Universitas Alberta, David Turpin mengatakan, setidaknya 10 anggota komunitas universitas menjadi korban kecelakaan pesawat tersebut. Mereka terdiri dari mahasiswa, dosen, dan alumni.

"Kata-kata tidak bisa mengungkapkan kesedihan yang kita rasakan di kampus," ujar Turpin.

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan, 138 orang di pesawat itu akan melakukan penerbangan ke Kanada. Kecelakaan tersebut telah merenggut jiwa warga Kanada terbesar sejak kecelakaan Air India pada 1985 di Samudra Atlantik, yang menewaskan 268 warga Kanada. Bendera setengah tiang dikibarkan di Kanada, termasuk di gedung parlemen federal di Ottawa.

Pesawat Ukraina Airline jatuh tak lama setelah lepas landas dari Teheran dan menewaskan 176 penumpang serta awak. Menurut sumber-sumber intelijen, kecelakaan kemungkinan disebabkan oleh kerusakan teknis. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Shelma Rachmahyanti

Bagikan Artikel: